Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan orang dievakuasi ketika
Hong Kong hendak melancarkan operasi penjinakkan bom sisa Perang Dunia II yang akhirnya rampung pada Kamis (1/2).
"Penjinakkan bom adalah operasi yang kotor, sulit, dan berbahaya. Dalam operasi kali ini, ketiga hal itu terjadi," ujar seorang petugas penjinak bom, Alick McWhirter, sebagaimana dikutip
AFP.
Begitu berbahaya operasi ini, kepolisian sampai-sampai menutup sebagian wilayah di sekitar lokasi di mana sejumlah pekerja bangunan menemukan bom tersebut.
Mereka bahkan menghentikan layanan kapal fery dari dan menuju Pangkalan Victoria selama para penjinak bom bekerja semalam suntuk pada Rabu (31/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah tenang, tim penjinak bom masih kesulitan karena lokasi bom tersebut sangat sulit dijangkau. McWhirter mengatakan, para petugas bahkan "tidak bisa melihat apa-apa."
Tim penjinak akhirnya berhasil menjalankan aksinya. Cangkang bom itu kemudian diangkat menggunakan crane untuk diamankan.
Bom peninggalan perang dunia memang biasa ditemukan pendaki gunung atau pekerja konstruksi di Hong Kong, di mana pertempuran sengit antara Jepang dan Inggris berkecamuk pada 1941.
Bom ini juga ditemukan hanya berselang seminggu setelah bahan peledak serupa terdeteksi di situs konstruksi di Wan Chai.
Pada 2014, kepolisian menjinakkan bom bekas perang dunia dengan berat mencapai hampir satu ton, terbesar yang pernah ditemukan di Hong Kong.
(has)