Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan menyepakati anggaran sementara pemerintahan Amerika Serikat, sekaligus mengakhiri penutupan atau
shutdown yang sempat berlangsung semalaman.
Keputusan itu telah dikirim ke Presiden Donald Trump untuk ditandatangani, Jumat (9/2).
Kesepakatan dicapai dengan perbandingan suara 240-186. Majelis yang didominasi Partai Republik membutuhkan suara dari Partai Demokrat untuk meloloskan anggaran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senat lebih dulu meloloskan anggaran pada Jumat pagi. Pemerintahan federal tutup untuk kedua kalinya dalam rentang waktu kurang dari sebulan setelah Senator Partai Republik, Rand Paul, mencegah anggaran diloloskan jelang tenggat.
Para negosiator Kongres kocar-kacir untuk memastikan anggaran disetujui di Dewan Perwakilan, menyusul peristiwa tak terduga itu.
Government shutdown yang hanya berlangsung di akhir pekan ini diperkirakan tidak akan berdampak banyak. Namun, masa depan anggaran utama pemerintahan AS di Dewan Perwakilan masih belum jelas.
Belum dapat dipastikan apakah akan ada cukup suara untuk meloloskan anggaran pemerintah di Dewan karena Partai Demokrat masih kecewa dengan ketiadaan dana untuk imigrasi dan Partai Republik menolak menambah pengeluaran.
Pada tengah malam, anggaran untuk sebagian besar badan federal memasuki masa kedaluwarsa seiring dengan gagalnya Kongres melakukan intervensi.
Tenggat tengah malam terlewatkan karena pidato putus-sambung selama sembilan jam oleh Senator Rand Paul di Senat. Dia tak puas dengan defisit $300 miliar dalam anggaran sementara yang sedang digodok.
"Alasan saya berada di sini malam ini adalah untuk mempermalukan orang-orang. Saya ingin mereka merasa tidak nyaman," kata Paul.
Menurutnya, rencana anggaran itu secara umum akan "menjarah perbendaharaan."
(aal)