Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin
Korea Utara Kim Jong-un mengundang Presiden
Korea Selatan Moon Jae-in ke Pyongyang, membuka kemungkinan pertemuan pertama antara pemimpin kedua negara sejak 2007 lalu.
Undangan tersebut disampaikan oleh adik
Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dalam pertemuan bersejarahnya dengan Moon Jae-in, di kantor kepresidenan Korsel, Sabtu (10/2).
Pertemuan yang jadi perkembangan diplomatik paling signifikan selama lebih dari satu dekade terakhir itu bisa dilampaui jika Moon menerima undangan Pyongyang tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moon merespons undangan tersebut dengan menyiratkan kedua negara "mesti mencapai itu dengan menciptakan kondisi yang tepat," dan pembicaraan antara Korut dengan Amerika Serikat juga dibutuhkan.
Dia meminta Korut lebih aktif berbicara dengan Amerika Serikat, kata juru bicara kepresidenan Korsel, Kim Eui-kyeom, dikutip
CNN.
Gambar dari jamuan makan siang di Gedung Biru yang disiarkan secara langsung di televisi Korea Selatan menunjukkan Moon duduk di hadapan Kim Yo-jong, alih-alih Kim Yong-nam yang lebih senior dan menjabat sebagai kepala negara seremonial.
Pertemuan tingkat tinggi seperti ini tidak terpikirkan beberapa bulan lalu. Namun, hubungan kedua negara tampak semakin membaik menjelang Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Moon telah menyampaikan niatnya untuk menggunakan Olimpiade sebagai kesempatan membangun hubungan diplomatik dengan Korea Utara dan mengembalikan komunikasi, menyusul berbulan-bulan ketegangan di Semenanjung.
Keakraban kedua Korea tidak tercermin di pihak Amerika Serikat. Wakil Presiden Mike Pence, yang sama-sama berada di tempat VIP, tampak berwajah dingin selama peristiwa berlangsung.
Pence menuding Pyongyang menggunakan acara ini untuk kepentingan sendiri. "Kami tidak akan membiarkan propaganda Korea Utara membajak pesan dan citra Olimpiade," ujarnya di Jepang, pekan ini.
(aal)