
Turki Siap Perang dengan Suriah Jika Assad Dukung YPG Kurdi
Rinaldy Sofwan, CNN Indonesia | Selasa, 20/02/2018 11:28 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Turki menyatakan akan mengkonfrontasi pemerintah Suriah jika memasuki kawasan Afrin untuk mendukung kelompok bersenjata YPG Kurdi menangkal serangan dari pihak Ankara.
"Jika (pasukan Suriah) datang untuk mempertahankan YPG, maka tidak ada yang bisa menghentikan tentara Turki," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Yordania, Senin (20/2).
Turki tidak akan keberatan pasukan Suriah memasuki Afrin jika tujuannya untuk "membersihkan" wilayah itu dari pasukan Kurdi, kata dia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan kemudian menyatakan Damaskus akan menghadapi konsekuensinya jika sepakat mendukung YPG. Hal itu dia sampaikan dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagaimana dilaporkan CNN Turk.
Turki memulai operasi di Afrin bersama para pemberontak yang jadi sekutunya untuk melawan YPG pada bulan lalu. Kelompok itu dianggap Ankara terkait dengan pemberontak PKK Kurdi yang ada di negaranya.
Turut campur Ankara dalam peperangan ini semakin memperumit persaingan dan persekutuan di utara Suriah, antara pasukan Kurdi, pemerintah Suriah, faksi pemberontak, Turki, Iran, Amerika Serikat dan Rusia.
Komentar yang dilontarkan Turki menyusul pernyataan seorang pejabat senior Kurdi sehari sebelumnya. Dia menyebut ada kesepakatan dengan pasukan Suriah untuk segera masuk ke Afrin dan membantu berperang.
Namun, juru bicara YPG Nouri Mahmoud menampik adanya kesepakatan dengan pemerintahan Damaskus.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa kelompok pendukung Presiden Bashar al-Assad akan masuk ke Afrin "dalam hitungan jam," tapi hingga matahari terbit masih belum ada tanda-tanda pasukan dikerahkan.
Media Turki juga menyatakan laporan pengerahan pasukan Suriah itu tidak benar.
Belum ada komentar dari tentara Suriah maupun Moskow.
Badran Jia Kurd, seorang penasihat pemerintah otonom Kurdi di utara Suriah, menyatakan ada kesepakatan militer antara Damaskus dan pasukan Kurdi untuk mengerahkan tentara Suriah di Afrin.
Namun, dia menambahkan bahwa ada penentangan yang mungkin menggagalkan kesepakatan tersebut.
Seorang pejabat politik Kurdi lain menyatakan tekanan dari Rusia, sekutu utama Assad, mencegah kesepakatan itu terjalin.
Juru bicara YPG Nouri Mahmoud menggatakan hanya ada "panggilan dari kami bagi pasukan Suriah untuk datang dan melindungi perbatasan."
"Itu adalah kewajiban mereka," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters. "Sejauh ini tentara Suriah belum memenuhi kewajibannya untuk Afrin."
(aal)
"Jika (pasukan Suriah) datang untuk mempertahankan YPG, maka tidak ada yang bisa menghentikan tentara Turki," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Yordania, Senin (20/2).
Turki tidak akan keberatan pasukan Suriah memasuki Afrin jika tujuannya untuk "membersihkan" wilayah itu dari pasukan Kurdi, kata dia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan kemudian menyatakan Damaskus akan menghadapi konsekuensinya jika sepakat mendukung YPG. Hal itu dia sampaikan dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagaimana dilaporkan CNN Turk.
Turki memulai operasi di Afrin bersama para pemberontak yang jadi sekutunya untuk melawan YPG pada bulan lalu. Kelompok itu dianggap Ankara terkait dengan pemberontak PKK Kurdi yang ada di negaranya.
Lihat juga:Pengeboman di Suriah Tewaskan 77 Warga Sipil |
Komentar yang dilontarkan Turki menyusul pernyataan seorang pejabat senior Kurdi sehari sebelumnya. Dia menyebut ada kesepakatan dengan pasukan Suriah untuk segera masuk ke Afrin dan membantu berperang.
Namun, juru bicara YPG Nouri Mahmoud menampik adanya kesepakatan dengan pemerintahan Damaskus.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa kelompok pendukung Presiden Bashar al-Assad akan masuk ke Afrin "dalam hitungan jam," tapi hingga matahari terbit masih belum ada tanda-tanda pasukan dikerahkan.
Belum ada komentar dari tentara Suriah maupun Moskow.
Badran Jia Kurd, seorang penasihat pemerintah otonom Kurdi di utara Suriah, menyatakan ada kesepakatan militer antara Damaskus dan pasukan Kurdi untuk mengerahkan tentara Suriah di Afrin.
Namun, dia menambahkan bahwa ada penentangan yang mungkin menggagalkan kesepakatan tersebut.
Juru bicara YPG Nouri Mahmoud menggatakan hanya ada "panggilan dari kami bagi pasukan Suriah untuk datang dan melindungi perbatasan."
"Itu adalah kewajiban mereka," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters. "Sejauh ini tentara Suriah belum memenuhi kewajibannya untuk Afrin."
(aal)
ARTIKEL TERKAIT

Pengeboman di Suriah Tewaskan 77 Warga Sipil
Internasional 1 tahun yang lalu
Janda ISIS asal Turki Divonis Hukuman Mati di Irak
Internasional 1 tahun yang lalu
Pasukan Suriah Dilaporkan Akan Ikut Perangi Turki
Internasional 1 tahun yang lalu
Drone Iran yang Ditembak Israel Dibuat dari Teknologi AS
Internasional 1 tahun yang lalu
DK PBB Bahas Gencatan Senjata Kemanusiaan 30 Hari di Suriah
Internasional 1 tahun yang lalu
VIDEO: Sekolah dan Asa untuk Anak-anak Korban Perang Suriah
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Eks Suriah di Depok
Nasional • 13 November 2019 15:33
Bintang NBA Klaim Hampir Diculik di Indonesia
Olahraga • 16 October 2019 13:34
Mobil Dinas Pejabat Turki Disebut Masih Sewa
Teknologi • 14 October 2019 20:10
Kenangan Persahabatan 3.000 Cangkir Kopi Turki
Gaya Hidup • 17 August 2019 22:07
TERPOPULER

Majalah Time Pilih Greta Thunberg Jadi Person of the Year
Internasional • 1 jam yang lalu
Erdogan Tuduh Negara Arab Dukung Tindakan Israel ke Palestina
Internasional 35 menit yang lalu
Bangladesh Mulai Pagari Kamp Pengungsi Rohingya di Perbatasan
Internasional 5 jam yang lalu