Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia
Vladimir Putin mengklaim angkatan bersenjata negaranya mempunyai peluru kendali nuklir supersonik yang tidak bisa dilacak sistem anti-rudal musuh.
Dalam pidato kenegaraannya di hadapan legislatif, Kamis (1/3), Putin menyatakan senjata-senjata baru itu hanya dimiliki oleh Rusia.
Dia mengungkap kompleks peluru kendali antarbenua (ICBM) baru berkode Sarmat. Dengan bobot lebih dari 200 ton, sistem ini punya jarak tempuh lebih jauh daripada pendahulunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada sistem anti-rudal yang bisa menghentikannya," kata Putin, sebagaimana dilaporkan
The Independent. Menurut
Reuters, Putin juga menyatakan telah menguji coba serangkaian rudal nuklir yang bisa mencapai semua titik di dunia pada akhir 2017 lalu.
Putin menyatakan Moskow akan menganggap serangan nuklir kepada para sekutunya sama dengan serangan langsung terhadap Rusia. Dengan persenjataan baru ini, dia siap membalas.
"Kami akan menganggap penggunaan senjata nuklir terhadap Rusia atau sekutunya merupakan negara terhadap negara kita. Kita akan segera merespons," kata Putin dalam pidato.
Dia menyatakan operasi di Suriah menunjukkan peningkatan kapabilitas Rusia dalam bidang pertahanan. Selain itu, sistem pertahanan dalam negeri pun dia klaim sudah dipulihkan.
Di Kutub Utara, Rusia pun memperkuat infrastruktur militer, transportasi dan penelitiannya untuk menjaga kepentingan di kawasan strategis tersebut, kata Putin.
[Gambas:Video CNN] (aal)