Jakarta, CNN Indonesia --
Arab Saudi sepanjang akhir pekan lalu untuk pertama kalinya menggelar lomba lari maraton bagi perempuan.
Mengenakan pakaian Muslim, ratusan peserta tampak mengelilingi wilayah timur Al Ahsa pada Sabtu (3/3).
Menurut Malek al-Mousa, panitia acara, perlombaan ini digelar untuk "mengenalkan konsep olahraga bagi seluruh masyarakat demi hidup yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar pemerintah, Okaz, melaporkan Kementerian olahraga berencana menggelar perlombaan lari khusus perempuan di Mekah, awal April mendatang.
Perlombaan ini digelar setelah Saudi menggelar lomba maraton internasional untuk pertama kalinya, akhir Februari lalu.
Acara tersebut diprotes sebagian warga Saudi di media sosial karena tidak mengikutsertakan perempuan.
Gelaran ini juga sengaja dibuat pemerintah yang tengah mereformasi pandangan budaya dan sosial menjadi lebih moderat.
Selama ini, Saudi yang menerapkan hukum Islam sangat mengatur dan membatasi peren perempuan dalam kehidupan sosial.
Negara yang dikenal sangat konservatif ini pun belum lama ini mengizinkan perempuan mengemudi dan menonton acara olahraga secara langsung di stadion.
Saudi juga kini tidak lagi mewajibkan perempuan menggunakan Abaya, jubah tradisional longgar yang menutupi seluruh tubuh.
Meski disambut baik, ada juga sebagian warga Saudi mengeluhkan reformasi budaya tersebut di media sosial.
Sebagian masyarakat konservatif menganggap perembakan pandangan sosial hanya menghabiskan tenaga dan dana, sementara negara tengah dihadapkan pada masalah pengangguran dan penurunan harga minyak.
(aal)