Ketua Bersih Calonkan Diri Jadi Anggota Parlemen Malaysia

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 06 Mar 2018 20:15 WIB
Aktivis sekaligus pemimpin gerakan pro-demokrasi Bersih, Mari Chin Abdullah, mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada pemilu Malaysia, tahun ini.
Aktivis Maria Chin mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen Malaysia. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis sekaligus pemimpin gerakan pro-demokrasi Bersih, Maria Chin Abdullah, mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada pemilihan umum Malaysia yang rencananya digelar pertengahan tahun ini.

Diberitakan AFP pada Selasa (6/3), meski mencalonkan diri melalui jalur independen, perempuan 62 tahun menyatakan akan bergabung dengan koalisi oposisi pemerintah Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad.

Chin merupakan salah satu aktivis Malaysia yang vokal memperjuangkan HAM dan demokrasi di Malaysia. Bersama gerakan Bersih, dia menuntut sistem pemilihan umum dan birokrasi pemerintah yang bersih serta jauh dari korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa aksi demo besar-besaran selama ini, Gerakan Bersih juga turut mendesak Najib mengundurkan diri dari pemerintahan, menyusul serangkaian dugaan kasus korupsi yang menjeratnya.
Chin pernah ditahan pada Maret 2016 lalu karena dituding menyetir massa dan menggelar aksi demo melawan pemerintah yang melanggar hukum.

Dia merupakan salah satu perwakilan masyarakat sipil yang memutuskan terjun ke dunia politik secara formal dan bergabung bersama kelompok oposisi.
Maria Chin mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.Maria Chin mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. (CNN Indonesia/Sandy Indra Pratama)
Sejumlah pengamat menilai bergabungnya Maria Chin di koalisi Pakatan Harapan semakin memperkuat upaya oposisi menggeser Najib dari pemerintahan.

Para analis berharap ada lebih banyak aktivis dari masyarakat sipil yang mendukung dan bergabung dengan kelompok oposisi pemerintah.G
Selain Maria Chin, Wan Saiful Wan Jan, mantan kepala lembaga kajian atau think-tank Malaysia, telah lebih dulu memutuskan bergabung dengan Partai Bersatu yang juga diketuai Mahathir.

"Mereka bergabung [dengan oposisi] karena ada peluang nyata saat ini untuk mengalahkan koalisi pemerintah Barisan Nasional," kata Direktur Institut Studi Asia dari Tasmania University, James Chin.

Meski begitu, beberapa pihak lain mengatakan masih tidak mudah mengalahkan partai berkuasa dan koalisi pemerintah dalam pemilu tahun ini karena sejumlah persyaratan pemilu yang tidak menguntungkan dan perpecahan di dalam tubuh koalisi oposisi sendiri.

Walaupun belum mengumumkan secara resmi, PM Najib mengisyaratkan bahwa pemilu akan diselenggarakan sebelum musim Lebaran Haji tahun ini yang akan dimulai pada Juli 2018.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER