Jakarta, CNN Indonesia -- Putra Mahkota
Arab Saudi Pangeran
Mohammed bin Salman disambut aksi demonstrasi dalam lawatannya ke
Inggris. Para demonstran berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Meski ditingkahi aksi demo yang mengecam peran kedua negara dalam perang Yaman, Inggris dan Arab Saudi menyepakati sasaran investasi dan perdagangan senilai 65 miliar poundsterling.
Kesepakatan itu langsung disambut Inggris sebagai tanda kepercayaan internasional terhadap negeri itu meski tengah bersiap keluar dari Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah dorongan yang signifikan bagi kemakmuran Kerajaan Inggris dan jelas menunjukkan kepercayaan internasional yang kuat atas ekonomi kita di saat kita bersiap meninggalkan Uni Eropa," kata juru bicara kantor Perdana Menteri Inggris seusai pertemuan seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (9/3).
Pangeran Mohammed bertemu May usai mengadakan lawatan kehormatan dan makan siang bersama Ratu Elizabeth.
Arab Saudi adalah sekutu keamanan Inggris. Kabar soal lawatan Pangeran Mohammed telah menuai kecaman dari pemimpin oposisi Inggris Jeremy Corbyn.
Koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi militer di Yaman, di mana perang saudara telah menewaskan sekitar 10 ribu orang. Kritik terhadap Riyadh menyatakan serangan-serangan Saudi di Yaman sejak 2015 itu menggunakan senjata yang dipasok dari Inggris.
Corbyn menyatakan penasihat militer Inggris 'mengarahkan perang' di Yaman. Juru bicara May menyatakan personel militer Inggris tidak punya peran dalam serangan udara koalisi dan tidak terlibat dalam memutuskan target serangan.
Adapun May menyinggung kerja sama berbagi informasi intelijen terkait para tersangka militan Islam.
"Kita memiliki hubungan bersejarah dengan Arab Saudi. Sebuah hubungan yang penting dan potensial untuk menyelamatkan ratusan orang di negeri ini," kata May yang disambut teriakan "Memalukan!" oleh politisi oposisi.
Kantor berita Reuters mengutip polisi menyatakan seorang pria ditangkap dengan tuduhan kriminal setelah sebuah telur dilemparkan ke arah mobil polisi, saat iring-iringan kendaraan Pangeran Mohammed tiba di kediaman PM May di Downing Street 10.
Dalam pertemuan Delegasi Saudi dengan PM May diluncurkan Dewan Kemitraan Strategis Inggris-Arab Saudi. Di pertemuan juga ditetapkan target perdagangan dan investasi bersama, termasuk investasi langsung di Inggris dan pengadaan publik di Saudi dengan perusahaan-perusahaan Inggris. Mencakup berbagai sektor, termasuk keuangan, pendidikan kesehatan, energi terbarukan dan pertahanan.
Inggris mengincar saham perusahaan minyak Saudi Aramco, namun belum ada keputusan pekan ini. Pangeran Muhammad juga akan mengunjungi Amerika Serikat yang juga menginginkan listing itu, namun tampaknya baik Inggris maupun AS tidak akan mendapatkannya.
 Foto: REUTERS/Dominic Lipinski/Pool Pangeran Mohammed bin Salman dengan Ratu Elizabeth. |
Secara pribadi para pejabat Inggris senang dengan keputusan Pangeran Mohammed, 32 tahun, untuk memilih Inggris sebagai tujuan pertama ke negara-negara Barat sejak mejadi pewaris tahta Saudi tahun lalu.
Pemerintah Inggris ingin mengembangkan hubungan perdagangan dan investasi dua arah, membidik perluasan pasar sektor jasa di Arab Saudi dan menarik dana Saudi untuk membiayai proyek domestik.
Sebaliknya, pewaris tahta Arab Saudi ingin menunjukkan bahwa reformasi yang mengejutkan yang dia lakukan membuat negerinya menjadi tempat yang lebih baik untuk berinvestasi serta masyarakatnya yang lebih toleran.
Foto-foto yang diposting secara online menunjukkan taksi-taksi London menampilkan grafis iklan menyambut Pangeran Mohammed. Papan iklan elektronik di sekitar Ibu Kota London juga mempromosikan pesan-pesan pro-Saudi dengan tagar #anewsaudiarabia.
(nat)