Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menyatakan setidaknya 40 orang tewas dan 23 luka-luka akibat kecelakaan yang terjadi di bandara Kathmandu, Nepal, Senin (12/3).
Sebanyak "31 orang meninggal di lokasi dan sembilan lainnya di rumah sakit di Kathmandu," kata juru bicara polisi, Manoj Neupane, kepada
AFP.
Petugas penyelamat mesti memotong bangkai pesawat nahas yang terbakar itu untuk menyelamatkan para korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 67 penumpang dan empat awak di atas pesawat US-Bangla Airlines yang berangkat dari Dhaka tersebut.
Penyebab kecelakaan masih belum jelas, tapi pernyataan dari pihak bandara menyebut pesawat itu "kehilangan kendali" saat hendak mendarat.
Sejumlah saksi mata mengatakan pesawat itu jatuh saat mencoba mendarat untuk kedua kalinya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Nepal, Gokul Bhandaree, mengatakan tujuh korban sempat selamat dari dampak langsung kecelakaan. Namun, mereka kemudian meninggal karena luka yang dideritanya.
Juru bicara maskapai, Kamrul Islam, mengatakan kepada
AFP bahwa 33 penumpang berkebangsaan Nepal, 32 Bangladesh, seorang dari China dan satu lainnya Maladewa.
Jenis pesawat adalah Bombardier Dash 8 Q400 turboprop buatan Kanada. Seorang sumber mengatakan pesawat itu berusia 17 tahun.
"Mungkin ada masalah teknis pada pesawat. Namun, itu mesti diselidiki sebelum kita membuat pernyataan akhir," kata Mahbubur Rahman dari otoritas penerbangan sipil Bangladesh.
(aal)