Jakarta, CNN Indonesia --
Xi Jinping resmi terpilih kembali sebagai presiden China dengan suara bulat dalam sidang parlemen pada Sabtu (17/3).
Pemilihan Xi untuk periode kedua terjadi setelah Minggu lalu, sebagian besar anggota parlemen China menyetujui amandemen konstitusi yang menghapus maksimal masa jabatan presiden, dari yang sebelumnya dua masa jabatan untuk masing-masing lima tahun.
Xi, yang saat ini berusia 64 tahun, dinilai sebagai pemimpin terkuat sepanjang sejarah modern China, sejak Mao Zedong.
Xi adalah pemimpin China pertama yang lahir setelah 1949, ketika pasukan Komunis Mao mengambil alih kekuasaan usai perang sipil berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Xi sempat kesulitan setelah ayahnya dihilangkan oleh Mao. Walau demikian, karirnya tetap merangkak naik.
Memulai perjalanannya sebagai sekretaris partai tingkat daerah pada 1969, Xi kemudian menjadi gubernur Fujian pada 1999, lalu kepala partai di provinsi Zhejiang pada 2002 sebelum menjabat posisi yang sama di Shanghai pada 2007.
Di tahun yang sama, dia ditunjuk jadi anggota Komite Tetap Politburo Partai Komunis China.
Selama menjadi presiden, Xi menggunakan pemberantasan korupsi dan seruan revitalisasi partai sebagai alat untuk jadi pemimpin China terkuat dalam beberapa dekade terakhir.
 Wang Qishan merupakan pejabat anti-korupsi yang berhasil menjebloskan banyak tokoh ternama China ke penjara. (REUTERS/Jason Lee) |
Wakil Presiden Wang QishanDi hari yang sama, parlemen China juga menunjuk pejabat anti-korupsi Wang Qishan, sebagai wakil Xi untuk lima tahun ke depan.
Wang mendapat 2.970 suara, dengan hanya satu suara yang tak memilihnya.
Setelah pemilihan, Wang membungkuk dua kali dan berjalan ke arah Xi untuk menyalaminya.
Mereka berdua lalu bersumpah untuk setia kepada konstitusi China.
Wang, selain dikenal lewat perannya memerangi korupsi, juga dipandang piawai menghadapi persoalan finansial China dalam beberapa tahun terakhir. Ia juga berpengalaman dalam diplomasi ekonomi dengan Amerika Serikat ketika menjabat sebagai wakil perdana menteri.
Pada Sabtu, parlemen China juga secara formal menyetujui rencana restrukturisasi pemerintah yang meleburkan regulator bank dan asuransi China.
(stu)