Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi menuturkan Presiden
Joko Widodo mengharapkan pengelolaan gedung baru ASEAN dilakukan secara efisien. Pernyataan tersebut disampaikan presiden saat menerima kunjungan resmi Sekretaris Jenderal
Asean yang baru Lim Jock Hoi, beserta lima delegasi di Istana Merdeka, Jumat (23/3) pagi.
"Presiden tadi jelas berpesan pengelolaan terutama pertemuan Asean dilakukan efisien dan saat jadi maka diharapkan kegiatan Asean dilakukan di gedung ini," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan.
Menurut Retno, Presiden bersama Sekjen Asean sepaham bahwa gedung baru sekretariat nantinya menjadi simbol baru Asean.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gedung ini sangat penting karena memberikan satu simbol sebuah Asean yang modern," kata Retno.
Gedung baru dinilai akan sangat membantu kinerja mendatang. Retno berpendapat tantangan di masa mendatang dapat dihadapi bila Asean memiliki sekretariat serta sumber daya manusia yang baik dan kuat.
Sebab, gedung lama yang dibangun sejak 1981 disebut tidak mampu lagi menampung kegiatan-kegiatan Asean.
Gedung sekretariat Asean yang berada di Jalan Sisingamangaraja ini telah direnovasi sejak 8 Januari 2018 dan diperkirakan selesai awal tahun depan. Dana pembangunan dialokasikan dari APBN sebesar Rp540 miliar.
Kepada Sekjen Asean, Jokowi juga mengharapkan agar visibilitas organisasi negara-negara Asia Tenggara tersebut bisa diperkokoh. Selain itu juga data situs resmi Asean harus diperbarui dengan cepat dan lengkap.
"Khusus gedung dan sekretariat Asean Presiden menyampaikan bisa memperkokoh
visibility Asean dengan meng-
update data
website cepat dan lengkap," kata Retno.
Dalam pertemuan, Jokowi juga menyampaikan harapan agar Asean dapat terus berkontribusi terhadap ekosistem yang damai dan sejahtera terutama bagi negara anggota 50 tahun mendatang.
(nat)