Jakarta, CNN Indonesia -- Ungkapan duka cita dan penghormatan mengalir deras untuk petugas polisi Letnan Kolonel Arnaud Beltrame yang meninggal dunia. Beltrame meninggal dunia karena ditembak dan ditusuk usai menggantikan seorang perempuan yang disandera di supermarket.
Aksi kejahatan ini dilakukan oleh Radouane Lakdim yang mengklaim sebagai tentara ISIS pada Jumat (23/3). Beltrame meninggal karena lukanya pada Sabtu (24/3), dan dia menjadi korban keempat yang meninggal dunia.
Meski berduka, pihak keluarga Baltrame mengaku paham tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cedric, adik Baltrame mengungkapkan bahwa kakaknya pasti sudah paham dengan risiko dari tindakan yang diambilnya.
"Dia pasti tahu kalau dia tidak memiliki kesempatan," katanya.
"Dia memberikan nyawanya untuk yang lain."
Tak cuma adiknya, ibu Beltrame juga mengungkapkan bahwa dia tak terkejut dengan tindakan anaknya yang mengutamakan hidup orang lain dibanding hidupnya sendiri.
"Dia selalu begitu, dia adalah seseorang yang sejak lahir selalu melakukan apapun untuk negaranya," ucap ibunya kepada
RTL Radio.Kantor kepresidenan mengumumkan akan menggelar sebuah penghormatan kenegaraan untuk Baltrame. Hanya saja mereka masih belum memberikan keterangan rinci.
Namun, sebuah misa pelepasan akan dipimpin oleh Uskup Carcassonne dan Narbonne pada Minggu (25/3) di Trebes. Sedangkan doa bersama untuk para korban akan dilakukan pada Kamis mendatang.
(chs)