Kim Jong Un Diduga Berkunjung Mendadak ke Beijing

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 27 Mar 2018 10:22 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diduga sedang berada di Beijing, China dalam sebuah kunjungan mendadak, Senin (26/3).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diduga tengah berada di Beijing, China dalam sebuah kunjungan mendadak, Senin (26/3). (KCNA/via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diduga tengah berada di Beijing, China dalam sebuah kunjungan mendadak. Spekulasi mengenai kabar itu meningkat setelah media Jepang melaporkan kedatangan kereta api khusus Korea Utara yang dijaga ketat oleh penjaga keamanan kehormatan.

Jika benar, lawatan tersebut merupakan kunjungan pertama Kim Jong Un sejak berkuasa pada 2011. Hal itu juga mengisyaratkan perubahan diplomatik yang menarik dan cepat setelah terbukanya kesempatan pertemuan puncak antara Kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In yang rencananya digelar akhir April mendatang.

Lalu diikuti dengan rencana pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut-sebut akan digelar akhir Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pengamat menyebut bahwa China, sekutu utama Korea Utara, dikesampingkan dalam kedua pertemuan puncak tersebut. Namun lawatan Kim Jong Un ke Beijing, jika benar, akan menempatkan Beijing kembali di kancah diplomatik Semenanjung Korea.

"Mereka khawatir ditinggalkan dengan Korea Utara langsung mencapai kesepakatan dengan Amerika, yang berarti tidak mencerminkan kepentingan China," kata Bill Bishop, penerbit Sinocism China Newsletter, seperti dilansir kantor berita AFP.

Kemungkinan lawatan Kim Jong Un ke Beijing pertama kali diberitakan oleh kantor berita Jepang, Kyodo. Mengutip sumber yang tidak disebut namanya, Kyodo melaporkan seorang pejabat tinggi Korea Utara tiba di Ibu Kota China itu, Senin (26/3).

Stasiun televisi Jepang, Nippon TV menayangkan gambar sebuah kereta api, mirip yang kerap digunakan mendiang Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, sedang berada di stasiun kereta api Beijing dan dijemput pengawal militer kehormatan serta konvoi limosin warna hitam.

Manajer sebuah toko di pusat perbelanjaan di luar stasiun kereta api menyatakan stasiun kereta api itu sempat diblokir beberapa saat pada Senin siang oleh pengawalan polisi yang ketat.

Dikabarkan pula Gedung Tamu Negara Diaoyutai, dimana mendiang Kim Jong Il tinggal dalam setiap lawatannya ke Beijing, tampak dijaga ketat polisi dengan petugas ditempatkan tiap 50-100 meter di kompleks trsebut.

Seorang fotografer AFP menyaksikan iring-iringan limosin meninggalkan Gedung Tamu Negara di bawah pengawalan polisi pada Selasa (27/3) pagi.

Hingga berita diturunkan tidak ada pernyataan resmi soal kunjungan apapun, baik di media pemerintah China maupun Korea Utara.

Pertemuan hangat Kim Jong Un dengan Ketua Delegasi Korea Selatan Chung Eui-yong yang berkunjung ke Pyongyang. Foto: The Presidential Blue House/Yonhap via REUTERS
Kim Jong Un dengan Ketua Delegasi Korea Selatan Chung Eui-yong yang berkunjung ke Pyongyang.


Pejabat Kementerian Luar Negeri China menyatakan dia tidak tahu adnya laporan pejabat Korea Utara yang tampak di stasiun kereta api di Dandong, kota perbatasan di timur laut China.

Stasiun televisi Korea Selatan SBS TV menyatakan para tamu sebuah hotel di Dandong dimana jalur kereta api ke Korea utara melintasi Sungai Yalu terlihat dari balik jendelanya, diminta untuk pergi dan jendela tersebut ditutup tirai. Hotel itu baru akan menerima pemesanan tamu lagi pada Rabu sore.

Mendiang Kim Jong Il, yang disebut-sebut takut terbang, beberapa kali mengunjungi China dengan kereta api pribadinya. Lawatan Kim Jong Il biasanya baru dipastikan oleh media pemerintah China dan Korea Utara, setelah pemimpin Korut itu kembali ke Pyongyang.

Kim Jong Un belum pernah mengadakan perjalanan resmi ke luar negeri sejak mengambil alih kekuasaan pasca kematian sang ayah pada 2011. Dia juga belum pernah menerima kunjungan kenegaraan setelah menghina Presiden Mongolia yang mengunjungi Pyongyang pada 2013.

Beijing adalah pelindung diplomatik utama Pyongyang, sumber perdagangan dan bantuan yang utama. Namun hubungan keduanya memburuk beberapa tahun terakhir.

Kim memutuskan tradisi dengan tidak berkunjung ke Beijing, memberi penghormatan kepada Presiden Xi Jinping setelah dilantik. Beijing yang kian frustrasi dengan ambisi senjata nuklir Pyongyang, mulai memberlakukan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

[Gambas:Video CNN]

Pada saat yang sama Beijing mengkhawatirkan bahwa runtuhnya rezim di Pyongyang akan menimbulkan ketidakstabilan yang berpotensi mengirimkan aliran gelombang pengungsi ke China. Juga kemungkinan bahwa Amerika Serikat akan menempatkan pasukannya di perbatasan dengan Korea.

Pertemuan tingkat tinggi antar Korea dijadwalkan berlangsung pada Kamis untuk membuka jalan bagi pertemuan antara Kim Jong Un dengan Presiden Moon Jae In pada akhir April. Persiapan kemungkinan pertemuan Kim Jong Un dengan Trump pada Mei juga mulai digelar. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER