Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan
China menyatakan telah menggelar latihan militer terbesar di
Laut China Selatan, dipimpin langsung oleh Presiden Xi Jinping.
Setidaknya 10 ribu personel ikut serta dalam latihan tersebut, disertai 48 kapal perang dan 76 jet tempur, kata Kemhan China, Kamis (12/4).
Berbicara di atas kapal perusak Changsha, Xi menyerukan modernisasi lebih jauh angkatan laut negaranya hingga menjadi "pasukan kelas dunia" dan menekankan kepemimpinan Partai Komunis China atas pihak militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu-satunya kapal induk China, Liaoning, ikut serta dalam parade, dengan pertunjukan jet J-15 di bawah pengawasan Xi.
Laut China Selatan sudah lama dipersengketakan. Pemerintah China mengklaim sebagian besar teritori di laut tersebut, tumpang tindih dengan klaim dari sejumlah negara lain, termasuk Filipina dan Vietnam.
Collin Koh, peneliti di Program Keamanan S Rajaratnam School of International Studies, mengatakan latihan militer besar-besaran di Laut China Selatan merupakan sinyal jelas bagi pengklaim lain di kawasan, termasuk Amerika Serikat.
 Kapal induk China Liaoning. (REUTERS/Li Gang/Xinhua) |
"Angkatan Laut China ada di sana dan akan terus berada di sana," kata Koh kepada
CNN.
Serangkaian tembakan peluru hidup di kawasan sudah diperkirakan sejak sejumlah foto satelit menunjukkan Liaoning dan kapal-kapal perang lain beroperasi pada 26 Maret.
Saat itu, sejumlah pakar mengatakan kepada
CNN bahwa keberadaan kapal-kapal tersebut merupakan "pertunjukan kekuatan" Beijing di kawasan sensitif politik itu.
Dalam keterangan pers pada Maret, Kemhan China menolak mengonfirmasi maupun menampik latihan tersebut, maupun berapa kapal yang akan diikutsertakan.
(aal)