Barbara Bush: Ibu Negara Pencuri Hati Amerika

AFP | CNN Indonesia
Rabu, 18 Apr 2018 09:18 WIB
Barbara Bush menggambarkan dirinya sebagai penonton langkah politik sang suami. Namun, setibanya di Gedung Putih, sosok ibu negaralah yang mencuri hati publik.
Sosok Barbara Bush (baju merah muda) merebut hati warga Amerika karena sifat keibuan. (REUTERS/Adrees Latif)
Jakarta, CNN Indonesia -- Barbara Bush menggambarkan dirinya sendiri sebagai penonton setia langkah suaminya menuju bangku Presiden. Namun, setibanya di Gedung Putih, sosok ibu negaralah yang mencuri hati publik Amerika.

Berambut putih dan keibuan, Bush, yang meninggal pada Selasa (17/4) waktu setempat di usia 92 tahun, sengaja tampil tidak modis meskipun dikenal dengan perhiasan mutiaranya.

Walau demikian, dia mempunyai citra tenang dan serius selama George HW Bush menjabat di Washington. Ia pun kembali menunjukkannya saat sang anak, George W Bush, menjadi penerus ayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah meninggalkan Washington, dia muncul sebagai sosok ibu klan penguasa Amerika.
"Dia adalah sosok pelaksana," kata sang cucu, Jenna Bush Hager, sehari sebelum wafatnya Barbara.

Meski Amerika Serikat semakin terbelah, Barbara Bush mendapatkan kasih sayang dari seluruh penjuru spektrum politik.

Pernikahannya dengan George yang sudah berlangsung 73 tahun, hubungan kepresidenan paling lama di AS, merupakan salah satu kisah percintaan yang jadi sorotan publik Amerika.

Ketika Barbara Bush menjalani operasi jantung terbuka pada 2009 lalu, suaminya mengatakan dia "sangat tegang." Setelah ia siuman, George tersedu mengatakan "ini adalah pertemuan kembali dua orang yang saling mencintai."
"Dia adalah pemimpin--dia memimpin keluarga kami," kata Bush pada istrinya.

Meski sifat keibuannya nyata, sebagaimana digambarkan kelima anaknya, sosok ibu negara ini dikenal bermulut pedas dalam membela sang suami.

Salah satu komentar tajamnya dilontarkan ketika ia menggambarkan Geraldine Ferraro, pesaing George menuju bangku wakil presiden 1984 lalu. Barbara menyebutnya "berima dengan kekayaan."

Bush meminta maaf dengan elok setelahnya, memulas citranya sebagai istri politik sempurna.
Dirangkum AFP, memoir Bush yang diterbitkan pada 19944 menggambarkan kehidupan keluarga yang berjalan lancar meski beberapa kali memulai langkah pada 1948, ketika mereka mencoba menjalani bisnis minyak.

Saat-saat terburuk datang pada 1953, ketika putri Bush yang masih bayi meninggal dunia karena leukimia. Barbara Bush sempat menderita selama tujuh bulan, momen yang disebut sebagai alasannya berambut putih sejak usia 30-an.
Barbara dan George HW Bush menjadi perhatian publik.Kehidupan Barbara dan George HW Bush kerap menjadi perhatian publik. (AFP Photo/Carlos Schiebeck)
Kehidupan publik dimulai saat George Bush terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan pada 1966 dan ditunjuk sebagai duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1971.

Barbara dengan senang hati menghibur para pejabat dan melakukan kegiatan amal yang tidak kontroversial, tapi dia merasa paling bahagia pada 1974 ketika suaminya menjadi dubes untuk China.
Saat kembali ke Washington, George menjabat sebagai direktur badan intelijen pusat (CIA), dan transisi ke jabatan penuh rahasia itu sulit diterima Barbara yang sudah terbiasa menceritakan kehidupan sang suami.

Sebagai ibu negara, Barbara Bush menunjukkan citra yang kontras dengan pendahulunya, Nancy Reagan, yang modis dan dingin. Begitu pula dengan penerusnya yang merupakan seorang wanita karir, Hillary Clinton.

Clinton berterima kasih pada Bush atas kebaikan yang ditunjukkan padanya sekeluarga.

"Memikirkan warisan Barbara Bush untuk negara kita dan keluarga luar biasa yang ia besarkan," kata Clinton lewat Twitter.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER