Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pewarta di Nikaragua Angel Gahona, tewas saat meliput kerusuhan akibat aksi unjuk rasa menentang kebijakan pensiun diterbitkan Presiden Daniel Ortega. Kejadian itu terekam ketika dia sedang melakukan siaran langsung melalui jejaring sosial Facebook.
Sebagaimana dilansir
BBC, Minggu (22/4), insiden berdarah itu terjadi di Kota Bluefields. Saat itu, Gahona sedang melaporkan soal kerusuhan dan penjarahan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Ketika sedang melakukan siaran langsung melalui Facebook, mendadak terdengar suara letusan senjata. Seketika itu juga Gahona ambruk dan mengalami perdarahan. Di saat yang sama terdengar teriakan orang-orang memanggil namanya dan mendekat buat menolong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruhnya terekam dengan jelas. Hingga saat ini tidak diketahui siapa yang melepaskan tembakan dan alasan menembak Gahona.
Kematian Gahona menambah daftar korban tewas dalam kerusuhan di Nikaragua. Hingga saat ini tercatat ada sepuluh orang meregang nyawa dalam kejadian itu.
Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan itu dipicu keputusan Ortega menaikkan potongan pensiun bagi buruh dan karyawan. Namun, dia juga memangkas nilai manfaat pensiun itu sebanyak lima persen. Dia memberi tenggat hingga 1 Juli mendatang sebelum menerapkan kebijakannya. Menurut dia, hal itu memberi ruang buat pemerintah dan pihak swasta punya cukup waktu buat berunding.
Hanya saja hal itu memicu demonstrasi besar-besaran sejak Rabu lalu. Unjuk rasa itu lantas dengan cepat berubah menjadi kerusuhan. Sejumlah gedung pemerintah dibakar. Sedangkan mahasiswa Universitas Politeknik di Ibu Kota Managua memilih menutup kampus mereka dengan barikade.
Ortega meminta pimpinan pengunjuk rasa menyudahi aksi. Namun, mereka enggan berhenti dan meminta Ortega lebih dulu menghentikan kekerasan dilakukan polisi dan tentara kepada demonstran. Hal ini adalah ujian terbesar bagi Ortega yang berkuasa sejak 2007.
(ayp/ayp)