Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah surat kabar lokal di perbatasan kota Juarez, Meksiko, terpaksa tutup setelah ancaman keamanan terhadap media terus meningkat dan serangkaian insiden pembunuhan wartawan terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Surat kabar Norte menerbitkan artikel perpisahan berjudul "Adios!" di laman utama koran dan situs web mereka awal pekan ini. Menurut Oscar Cantu Murguia, editor di media tersebut, artikel itu sengaja dibuat untuk menginformasikan pembaca mengenai keputusan penutupan kantornya.
"Hari ini, saya ingin memberitahukan para pembaca mengenai keputusan untuk menutup kantor surat kabar ini, menyusul fakta bahwa tidak ada jaminan keamanan bagi dunia jurnalistik di sini," kata Murguia dalam tulisan tersebut, Senin (3/4).
"Berdiri selama 27 tahun ini, kami berjuang melawan arus, menerima serangan dan hukuman dari individu-individu dan pemerintah kota karena perilaku buruk dan korup mereka yang merugikan warga."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap kehidupan memiliki awal dan akhir, juga pengorbanan. Jika ini adalah kehidupan, saya tidak siap untuk mengorbankan orang-orang saya lebih banyak lagi," ujar Murguia menambahkan.
Dalam artikel itu, Diberitakan
The Guardian, Senin (3/4), Murguia mengutip kasus pembunuhan koleganya, Miroslava Breach, wartawan Norte sekaligus koran nasional La Jornada pada 23 Maret lalu.
Breach tewas ditembus delapan peluru saat tengah mengemudikan mobilnya di Kota Chihuahua.
Salah satu anaknya sebenarnya juga berada di dalam mobil tersebut, namun tidak terluka.
Pelaku penembakan meninggalkan sebuah pesan dalam kendaran itu berbunyi, "karena bicara terlalu lantang."
Pembunuhan Breach terjadi saat wanita berusia 54 tahun itu menginvestigasi sebuah komplotan narkotik di kota tersebut.
Setidaknya empat jurnalis ditembak di Meksiko sepanjang Maret 2017, termasuk Breach.
Wartawan Cecilio Pineda dan editor koran Ricardo Monlui Cabrera tewas ditembak pada 3 Maret dan 19 Maret lalu.
Yang terbaru, melansir
AFP, seorang editor koran La Opinion, Armando Arrieta masih berada dalam kondisi kritis setelah ditembak beberapa kali oleh dua pria tak dikenal di Poza Rica, Veracruz, salah satu wilayah dengan tindak kriminal tertinggi di Meksiko pada Rabu (29/3).
Meksiko menempati urutan ketiga dengan jumlah wartawan yang tewas terbunuh setelah Suriah dan Afghanistan, berdasarkan data kelompok pemerhati hak wartawan, Reporters Without Borders.
Setidaknya, 99 wartawan tewas di Meksiko antara 2000 dan 2016. Di Kota Juarez sendiri, terdapat sekitar lima surat kabar lokal yang masih berdiri yakni El Diario, El Norte, El Mexicano, El PM, dan Hoy.