Siswa Akademi Pra-Militer Israel Tewas Disapu Banjir Bandang

Natalia Santi | CNN Indonesia
Jumat, 27 Apr 2018 14:11 WIB
Aparat Israel menangkap kepala sekolah dan instruktur setelah 10 siswa akademi pra-militer tewas disapu banjir bandang dalam sebuah kegiatan sekolah tersebut.
Ilustrasi. (Thinkstock/KSwinicki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Israel menangkap kepala sekolah akademi pra-militer Bnei Tzion dan seorang instruktur dengan tuduhan pembunuhan karena kelalaian. Pasalnya sebuah kegiatan akademi itu menyebabkan 10 siswa tewas disapu banjir bandang.

Keduanya diperiksa Kamis malam hingga Jumat atas kegagalan mereka untuk memperhatikan peringatan banjir bandang di selatan Laut Mati. "Tersangka ketiga juga diperiksa kemudian dibebaskan dengan status tahanan rumah," kata polisi seperti dilansir Times of Israel.

Kedua tersangka akan diajukan ke pengadilan setelah polisi memperpanjang masa penahanan, Jumat (27/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepuluh siswa tewas dalam banjir adalah kelompok 25 siswa yang sedang melakukan kegiatan yang diselenggara akademi pra-militer Israel, Bnei Tzion.

Mereka akan memulai program tahun depan dan kegiatan itu dimaksudkan sebagai acara pra-program. Sembilan dari jasad remaja tersebut telah ditemukan di jalan pada Kamis sore dan malam. Kesepuluhnya ditemukan Jumat pagi.

Aparat berwenang Israel telah memperingatkan seluruh warga Israel untuk menghindari Laut Mati dan gurun Arava pada Jumat, karena curah hujan yang turun di luar musim bisa menimbulkan banjir bandang. Sejumlah jalan telah ditutup dan diperkirakan akan berlangsung sepanjang hari.

Namun akademi pra-militer itu tidak menghentikan kegiatan meski telah ada peringatan. Akibatnya sembilan siswi dan satu siswa tewas dihantam banjir bandang di Nahal Tzafit, sebuah sungai di kawasan selatan Laut Mati.

Dua siswa mengalami luka-luka ringan dan 13 lainnya berhasil ditemukan dan diselamatkan tanpa cedera.

Salah satu remaja Israel yang selamat dari banjir bandang itu mengaku melihat ketinggian gelombang mencapai tiga meter menghanyutkan teman-temannya. "Saya berusaha memegangi seorang teman saya, tapi arus air yang sangat kuat, dia hanyut di depan mata saya,' kata siswa itu kepada ayahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Reiuven Rivlin menyatakan negara berduka atas tragedi tersebut. "Israel merangkul keluarga korban banjir bandang yang berduka dan berharap pemulihan segera para korban yang terluka," kata Rivlin seperti dilansir Times of Israel, Jumat (27/4). (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER