Pemantau Temukan Penyimpangan Daftar Pemilih Malaysia

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mei 2018 20:00 WIB
Kelompok pro-demokrasi Bersih menemukan setidaknya 10 penyimpangan daftar pemilih menjelang pemilu Malaysia yang akan berlangsung
Ilustrasi gerakan bersih Malaysia. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok pro-demokrasi Bersih menemukan setidaknya 10 penyimpangan daftar pemilih menjelang pemilihan umum Malaysia yang akan berlangsung pada 9 Mei mendatang.

Organisasi tersebut mendapati sekitar 2 juta pemilih terdaftar tanpa alamat jelas. Sebanyak 500 ribu pemilih juga terdaftar dalam satu alamat yang sama.

Bersih juga menemukan beberapa nama orang yang sudah meninggal didaftarkan sebagai pemilih baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daftar pemilih yang cacat mempertanyakan legitimasi seluruh proses pemilu. Kami percaya temuan awal ini hanyalah gambaran kecil dari situasi sesungguhnya yang lebih besar dan masih tersembunyi," bunyi pernyataan Bersih, Jumat (4/5).
Sekitar 15 juta warga Malaysia diperkirakan akan menggunakan hak pilihnya pada Rabu yang akan datang. Pengamat memperkirakan pemilu kali ini menjadi pemungutan suara paling sengit dan licik dalam sejarah Negeri Jiran.

Sebab, pemilu kali ini akan didominasi persaingan antara koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin petahana Perdana Menteri Najib Razak dan rival sekaligus pendahulunya, Mahathir Mohamad, dari kubu oposisi Pakatan Harapan.

Dalam pemilu kali ini, Najib dihantui oleh skandal korupsi miliaran dolar lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MBD) yang menjerat namanya. Oposisi menggunakan isu tersebut untuk menjatuhkan Najib.

Sementara itu, Najib memanfaatkan undang-undang anti-berita palsu demi membungkam kritik. Dia dinilai berupaya menjegal Mahathir dengan membubarkan seluruh partai baru PM periode 1981-2003 itu.
Direktur eksekutif Bersih, Yap Swee Seng, menganggap ketidaksesuaian daftar pemilih mencerminkan kegagalan komisi pemilu dalam memastikan jajak pendapat yang bersih dan adil.

"Pemilu ini akan berjalan sangat sengit. Perbedaan data ini mencerminkan kemungkinan kecurangan yang memungkinkan BN memenangkan pemilihan," kata Yap kepada AFP.

"Kami sangat geram dengan perilaku komisi pemilu ini," lanjutnya.

Yap mengatakan organisasinya telah melayangkan surat yang menyoroti kejanggalan daftar pemilih itu kepada komisi pemilu nasional namun tak kunjung mendapat respons.
"Kecurangan elektoral dan manipulasi ini dapat dihindari jika pemilih dalam jumlah besar berbondong-bondong menggunakan hak pilih mereka pada 9 Mei mendatang," katanya.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER