Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk
China, Imron Cotan mengharapkan lawatan Perdana Menteri
Li Keqiang kali ini bakal mewujudkan penerapan penuh dari kemitraan strategis komprehensif yang diteken pada 2013.
"Yang diharapkan tentu pengimplementasian penuh dari kerja sama
comprehensive strategic partnership yang ditandatangani tahun 2013, yang tidak hanya mencakup bidang ekonomi, khususnya perdagangan dan investasi, tetapi bidang lain yang tak kalan strategisnya yaitu politik dan sosial budaya," kata Dubes Cotan kepada
CNNIndonesia.com, Minggu (6/5).
Menurutnya penerapan kemitraan strategis komprehensif itu sangat penting di tengah ketidakpastian dan instabilitas di kawasan, agar tumbuh rasa saling percaya dan saling menghargai secara tulus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi penting agar tumbuh rasa saling percaya yang
genuine, terutama jika dikaitkan dengan munculnya ketidakpastian dan instabilitas di kawasan," kata mantan Dubes RI untuk Australia tersebut.
Dubes Cotan yang juga konseptor dari kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China tersebut menyatakan sebagai dua negara besar di kawasan solidnya rasa saling percaya dan saling menghargai tersebut akan memberikan kontribusi bagi upaya-upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Perdana Menteri China Li Keqiang tiba di Jakarta, Minggu (6/5). Lawatan tersebut merupakan kunjungan pertama dia ke luar negeri sejak kabinet baru China dilantik Maret lalu.
Kunjungan Li juga menandai lima tahun
kemitraan strategis komprehensif China-Indonesia, serta 15 tahun kemitraan strategis antara China dan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Dilansir kantor berita pemerintah China,
Xinhua, Li menyatakan bahwa sejak kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Indonesia pada 2013, kedua negara telah mempromosikan sinergi strategi pembangunan, dan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
"Kunjungan saya bertujuan untuk mengukuhkan kepercayaan politik, memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan dan meningkatkan persahabatan rakyat kita," kata Li setibanya di Jakarta, seperti dilaporkan kantor berita
Xinhua, Minggu (6/5).
"Saya mengharpakan upaya bersama dari kedua pihak untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang sehingga membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat kedua negara."
Li juga menegaskan bahwa China bersedia bergabung dengan negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia untuk mengembangkan hubungan dan kerja sama yang lebih luas dengan ASEAN.
"China dan ASEAN harus berkerja sama membangun komunitas bersama dengan negara-negara bertetangga dan mempromosikan perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan," kata Li.
Selama lawatan di Jakarta, Li akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta menghadiri pertemuan bisnis China-Indonesia. Li juga akan menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama.
PM Li juga akan mengunjungi Sekretariat ASEAN untuk menegaskan komitmen China dengan asosiasi beranggotakan 10 negara tersebut. PM Li juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi dan menghadiri peringatan 15 ASEAN-China.
China merupakan mitra dagang terbesar China selama tujuh tahun berturut-turut. Pada 2017, nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 63,3 miliar, naik 18 persen per tahun. "Hasil yang bagus dicapai dalam pembangunan kawasan industri China-Indonesia dan kemajuan dalam pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung," kata Li dalam artikel yang dipublikasikan
Jakarta Post, Sabtu (5/5).
Jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia juga merupakan yang terbesar. Banyak mahasiwa Indonesia yang belajar ke China.
Seusai lawatannya ke Indonesia, PM Li akan melanjutkan perjalanan ke Jepang, Selasa (8/5) untuk menghadiri pertemuan China, Jepang dan Korea Selatan serta kunjungan resmi ke Jepang.
(nat)