Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Perdana Menteri
Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan
Mahathir Mohamad seharusnya "merawat cucunya" daripada kembali ke dunia politik dan mengikuti pemilihan umum.
Zahid menganggap mantan PM selama 22 tahun itu hanya ingin membuat koalisi oposisinya mengambil alih kekuasaan pemerintah.
"Partai politik bukan pusaka keluarga, juga bukan hak orang tua untuk mewariskannya kepada anak-anak mereka. Sebuah partai adalah milik rakyat," ucap Zahid dalam kampanye partai berkuasa Barisan Nasional di Sepang, Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zahid mengatakan seorang pemimpin tidak boleh arogan jika memenangkan pemilu atau pernah diberi jabatan pemerintah. Ia juga menyindir bahwa selama puluhan tahun berkuasa, Mahathir hanya meninggalkan sejumlah masalah bagi Negeri Jiran.
"Para pemimpin adalah mereka yang sekarang mendapat dukungan dari partai dan anggotanya. Ini termasuk bagi perdana menteri saat itu yang berkuasa selama 22 tahun tapi meninggalkan pemerintahan dengan serangkaian masalah yang mempengaruhi lembaga peradilan, dan lainnya," kata Zahid.
"Apa pun perkembangan yang ia bawa, kami hargai mereka. Namun, setelah masa pemerintahannya selesai, para pemimpin penerusnya juga banyak berkontribusi. Apakah dia [Mahathir] terhebat? Saya pikir tidak," lanjutnya seperti dikutip
The Star.Dalam kampanye koalisi berkuasa Barisan Nasional tersebut, Zahid berjanji koalisi partai akan berfokus membangun daerah-daerah pinggiran Malaysia dengan memperbaiki fasilitas dan infrastruktur publik.
"Saya berjanji atas nama BN bahwa kami akan menggenjot serangkaian pembangunan di beberapa daerah dan memperbaiki fasilitas publik terutama di pedesaan," ucap Zahid.
Sepang merupakan salah satu wilayah kekuasaan BN. Zahid menganggap ditangan BN wilayah tersebut menjadi salah satu yang paling dikenal di kancah internasional karena sirkuit balapan dan zona perdagangan bebasnya.
"Tapi area di pinggiran Sepang tidak terlalu berkembang karena berada di tangan oposisi Pakatan," kata dia.
Dalam hitungan jam Malaysia akan menggelar pemilihan umum pada Rabu (9/5). Sekitar 15 juta warga Malaysia akan menggunakan hak suaranya besok. Pengamat memperkirakan pemilu kali ini menjadi pemungutan suara paling sengit dan licik dalam sejarah Negeri Jiran.
Sebab, pemilu Malaysia kali ini akan didominasi persaingan antara koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin petahana Perdana Menteri Najib Razak dan mantan PM Mahathir Mohamad dari kubu oposisi Pakatan Harapan.
(nat)