Indonesia Sesalkan AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mei 2018 21:10 WIB
Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI menyatakan menyesalkan langkah Amerika Serikat yang mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran.
Ilustrasi Kementerian Luar Negeri RI. (ANTARA Foto/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan "menyesalkan" langah Amerika Serikat yang menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

Indonesia menilai kesepakatan yang disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) itu sebagai pencapaian penting diplomasi dalam mendorong pelucutan senjata nuklir di dunia.

Kesepakatan itu ditandatangani Iran, AS, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China pada 2015 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia menyesalkan langkah Amerika Serikat yang telah mundur dari kesepakatan JCPOA," bunyi pernyataan Kemlu RI melalui situsnya, Rabu (9/5).
"Indonesia mengharapkan negara pihak JCPOA lainnya tetap menghormati komitmennya dan untuk masyarakat internasional terus mendukung perjanjian tersebut."

Pernyataan itu dilontarkan Indonesia menanggapi keputusan Presiden Donald Trump yang memutuskan menarik AS keluar dari kesepakatan.

Perjanjian itu disepakati oleh pendahulunya, Barack Obama, agar Teheran mau menyetop pengembangan senjata nuklir, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Trump telah lama bersikap skeptis atas perjanjian tersebut. Dia menilai perjanjian nuklir dengan Iran merupakan "kesepakatan terburuk yang pernah dibuat AS" dalam sejarah.
Trump bahkan bersumpah akan membatalkan perjanjian itu saat masa kampanye pemilihan umum 2016 lalu, jauh sebelum dirinya duduk di Gedung Putih.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut langkah Trump itu sebagai langkah ilegal. Meski begitu, Rouhani menegaskan Iran tetap berkomitmen mempertahankan perjanjian itu.

"Jika kami telah berhasil mencapai tujuan bersama anggota lainnya dalam kesepakatan, perjanjian ini akan tetap berlaku.

"Keluarnya AS dari perjanjian secara resmi merusak komitmenya terhadap perjanjian internasional," kata Rouhani.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER