Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia
Najib Razak menerima "keputusan rakyat" setelah koalisi partai yang berkuasa gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilu di Malaysia.
"Saya dan rekan-rekan saya menerima keputusan rakyat dan Barisan Nasional berkomitmen untuk menghormati prinsip-prinsip demokrasi parlementer," kata Najib Kamis (10/5).
Najib mengatakan perdana menteri baru akan ditentukan oleh Sultan Malaysia karena tidak ada satu partai pun yang mendapat suara mayoritas.
Koalisi oposisi pimpinan mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memenangkan sebagian besar kursi dalam pemilihan yang berlangsung Rabu (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah kekalahan luar biasa bagi Barisan Nasional yang telah berkuasa sejak Malaysia mendapatkan kemerdekaan dari Inggris hampir 60 tahun lalu.
 Pendukung Mahathir Mohamad bersuka cita karena mantan perdana menteri berusia 92 tahun itu berhasil menang di Pemilu Malaysia. Reuters/Athit Perawongmetha |
Kemenangan
Mahathir Mohamad yang berusia 92 tahun ini mengejutkan banyak pihak karena Barisan Nasional dianggap sebagai koalisi partai politik yang sangat kuat di Malaysia.
Mahathir sengaja kembali ke dunia politik untuk mengalahkan Perdana Menteri Najib Razak yang dihantui oleh berbagai skandal korupsi.
Dengan kemenangan ini Mahathir kembali tampil di panggung politik Malaysia setelah pernah memerintah negara itu dengan tangan besi selama 22 tahun.
Kekalahan Najib ini menjadi awal masalah yang akan dihadapinya karena Mahathir bertekad untuk membawa perdana menteri ini ke pengadilan terkait tuduhan korupsi bernilai miliaran dolar di 1MDB yang dibentuknya.
Namun Mahathir menegaskan: "Kami tidak membalas dendam. Kami hanya ingin menegakkan kembali hukum."
Hasil Komisi Pemilu Malaysia memperlihatkan bahwa kelompok oposisi pimpinan Mahathir Pakatan Harapan, dan sejumlah partai kecil sekutunya, berhasil merebut 121 kursi parlemen.
Untuk membentuk pemerintah diperlukan kursi sebanyak 112.
Sementara itu dalam pemilu di Malaysia kali ini Barisan Nasional hanya mendapatkan 79 kursi, turun drastis dari 133 sebelumnya.
(yns)