Kecam Bom Surabaya, PM Singapura Kirim Surat ke Jokowi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 15:10 WIB
Dua pemimpin Singapura, PM Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob, mengecam teror bom Surabaya yang disampaikan melalui secarik surat kepada Joko Widodo.
Dua pemimpin Singapura, PM Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob, mengecam teror bom Surabaya yang disampaikan melalui secarik surat kepada Joko Widodo. (Ministry of Communications and Information of Singapore/Terence Tan/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pemimpin tertinggi Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Halimah Yacob, mengecam rangkaian aksi teror bom Surabaya yang disampaikan melalui secarik surat kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo.

"Singapura mengecam tindakan kekerasan tak masuk akal dan tak berperasaan terhadap warga di tempat-tempat beribadah," tulis Lee dalam surat yang dikutip The Straits Times, Senin (14/5).

Tak lama, Halimah juga merilis surat melalui Kementerian Luar Negeri Singapura berisi kecaman atas serangan sewenang-wenang yang merenggut nyawa warga sipil dan petugas kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas nama rakyat Singapura, saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada para korban dan keluarganya. Saya harap mereka yang terluka lekas pulih," tulis presiden perempuan pertama Singapura itu.
Rangkaian teror bom di Surabaya ini bermula pada Minggu (13/5), ketika satu ledakan mengguncang Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela sekitar pukul 07.30 WIB.

Berselang sekitar lima menit, bom kedua meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, disusul ledakan di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro.

Menurut kepolisian, pelaku ketiga serangan itu adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan orang tua dan empat anaknya.

Pada malam harinya, satu ledakan terjadi di Rusunawa Wonocoli, Sidoarjo. Kepolisian menduga ledakan ini masih berkaitan dengan bom di tiga gereja sebelumnya.
Belum selesai penyelidikan, serangan kembali terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5) sekitar pukul 07.50 WIB. Pelaku diduga juga satu keluarga.

Lee mengatakan bahwa Singapura yakin pemerintah Indonesia dapat mengatasi situasi ini dengan baik, sementara Singapura siap bekerja sama.

"Saya yakin bahwa persatuan dan kesatuan antara rakyat Inbdonesia tak goyang selama waktu yang sulit ini," tulis Lee, sebagaimana dikutip The Straits Times. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER