Tiba di Rumah, Anwar Disambut Pekik Reformasi Warga

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mei 2018 13:38 WIB
Pekik reformasi menggema di depan rumah Anwar Ibrahim ketika Bapak Reformasi Malaysia itu tiba setelah dibebaskan dari tahanan dan bertemu raja, Rabu (16/5).
Pekik reformasi menggema di depan rumah Anwar Ibrahim ketika Bapak Reformasi Malaysia itu tiba setelah dibebaskan dari tahanan dan bertemu raja, Rabu (16/5). (Reuters/Lai Seng Sin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pekik reformasi menggema di depan rumah Anwar Ibrahim ketika Bapak Reformasi Malaysia itu tiba setelah dibebaskan dari tahanan dan bertemu dengan raja pada Rabu (16/5).

"Reformasi! Reformasi! Reformasi!" teriak para pendukung mengiringi langkah Anwar menuju rumahnya.

Malaysiakini melaporkan bahwa situasi di halaman rumah Anwar sontak kacau karena para pendukung dan wartawan saling dorong dengan penjaga demi melihat sang pejuang reformasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika Anwar sudah masuk ke dalam rumah, salah satu petugas kepolisian pun berteriak, "Alhamdulillah, selesai."
Sebelumnya, sekitar 300 orang juga berkumpul di depan Istana Negara untuk menyambut Anwar yang bertemu dengan raja didampingi istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, dan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Mahathir meminta pengampunan penuh atas Anwar kepada raja, sesuai dengan janji kampanyenya dengan Pakatan Harapan, koalisi bentukan Anwar yang menyokongnya dalam pemilu.

Dengan pengampunan penuh ini, Anwar bukan hanya bebas, tapi juga dapat langsung berpartisipasi dalam politik.
Namun, Wan Azizah memastikan bahwa Anwar tak ingin terburu-buru mengambil alih takhta dari Mahathir, sesuai dengan perjanjian Pakatan Harapan sebelum pemilu.

"Kami sudah merencanakan semuanya. Pakatan Harapan ingin pemerintahan di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad berjalan lancar," Wan Azizah setelah menemui Anwar di rumah sakit sehari sebelum pembebasan.

Melanjutkan pernyataannya, Wan Azizah berkata, "Kami ingin pemerintahannya membawa perubahan dan reformasi yang dibutuhkan."

Mahathir sendiri sebelumnya mengatakan bahwa ia akan memerintah selama sekitar dua tahun sebelum menyerahkan takhtanya kepada Anwar dan mengambil peran di balik layar.
Anwar sendiri mengakui bahwa kerja sama dengan mantan diktator yang pernah memecatnya dari posisi wakil perdana menteri saat berkuasa dua dekade silam itu sangat penting untuk membawa perubahan di Malaysia.

Menurut Anwar, kerja sama dengan Mahathir dapat merapatkan barisan oposisi sehingga mereka dapat menggulingkan rezim Barisan Nasional, koalisi yang sudah berkuasa sejak Malaysia merdeka, dalam pemilu pekan lalu.

"Tujuan kami selama ini adalah mendukung agenda reformasi. Selama ada komitmen tulus atas prinsip ini, kami selalu menyambut baik pendukung baru," katanya sebagaimana dikutip The Star. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER