Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan oposisi Malaysia
Anwar Ibrahim membahas Islam yang cinta damai dan mengecam teror bom di
Indonesia saat berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Seusai mengunjungi ke rumah mantan Presiden RI BJ Habibie dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anwar juga bersilaturahmi ke Kantor Pusat PBNU di Kramat Raya dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj di Kantor PBNU.
Tiba ke Kantor PBNU sekitar pukul 20.00 WIB. Said Aqil didampingi seluruh jajaran pengurus PBNU saat menyambut kedatangan Anwar Ibrahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memperkuat hubungan antara Malaysia dan NU, terutama menyamakan persepsi Islam yang damai, yang ramat, antiradikalisme, antiterorisme, yaitu yang kita kenal dengan Islam Nusantara," kata Said seperti dilansir kantor berita
Antara.Said menuturkan saat berbincang dengan Anwar Ibrahim, tokoh reformasi Malaysia itu menyesalkan terjadinya aksi bom oleh sekelompok teroris di Surabaya pada akhir pekan lalu.
"Apalagi masyarakat Indonesia sudah terkenal ramah, santun, kok tiba-tiba radikal. Itu hal yang sangat mengagetkan. Oleh karena itu, kita angkat Islam Nusantara untuk 'meng-
counter' (mengatasi) Islam radikal. Karena ini mencoreng dan mengotori Islam. Nabi Muhammad tidak pernah menoleransi kekerasan," kata Said seperti dilansir kantor berita
Antara, Minggu (20/5).
Anwar Ibrahim sendiri mengatakan, pihaknya akan mengundang Said Aqil mewakili PBNU untuk menyamakan persepsi tentang Islam yang benar karena di Malaysia juga ada benih-benih radikalisme kendati tidak separah di Indonesia.
"Malam ini kita fokus pada permasalahan umat Islam tentang keperluan menyederhanakan pemahaman. Bukan berarti meremehkan soal syariat atau hukum karena Islam itu rahmatan lil alamin," kata Anwar Ibrahim, Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia di kantor PBNU, Jakarta.
"Saya yakin dengan pemerintahan baru Malaysia akan bekerja sama dengan Indonesia dalam menghadapi tantangan baru. Dunia lebih menyoroti Indonesia karena Indonesia Islamnya mayoritas dan budayanya banyak," kata mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia itu.
Anwar Ibrahim yang belum sepekan bebas dari penjara, memenuhi undangan Presiden RI 1998-1999 BJ Habibie sebagai teman dekat untuk merayakan ulang tahun ke-20 reformasi Indonesia dan mengenang almarhumah Ainun Habibie.
Anwar dikabarkan akan kembali ke Malaysia, Senin (21/5) pagi untuk menghadiri pelantikan Kabinet. Kali ini, Kabinet dipimpin oleh koalisinya Pakatan Harapan yang memenangkan pemilu Malaysia, 9 Mei lalu.
[Gambas:Video CNN]Perdana Menteri Mahathir Mohamad telah berjanji untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan Malaysia kepada Anwar Ibrahim dua tahun mendatang. Saat ini jabatan Deputi Perdana Menteri dipegang oleh istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail.
(nat)