Jakarta, CNN Indonesia -- Nama 1Malaysia Development Berhad atau
1MDB mencuat ke muka dunia pada 2015, enam tahun setelah didirikan.
Najib Razak, perdana menteri saat itu, dilaporkan menerima uang $700 juta dari yayasan yang ia bentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu.
Uang diduga dialirkan melalui sejumlah badan pemerintahan, bank dan perusahaan terkait sebelum berakhir di rekening pribadi Najib. Ia dan pihak 1MDB sama-sama menampik dugaan korupsi.
Namun, langkahnya tak berhenti sampai di situ. Najib juga memecat Jaksa Agung Abdul Gani Patail, orang yang menyelidiki kasus tersebut. Di saat yang sama, dia juga memecat Wakil PM Muhyiddin Yassin yang kerap mengkritiknya terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gani dikenal sebagai jaksa untuk kasus yang menjerat politikus pro-reformasi, Anwar Ibrahim. Sang jaksa diberhentikan pada Juni 2015, sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober.
Saat itu, Gani menunjukkan tanda-tanda tak berniat menghentikan penyelidikan terkait Najib. Namun, secara resmi, ia diberhentikan dengan alasan "masalah kesehatan."
Najib kemudian menunjuk Apandi Ali, seorang loyalis partai penguasa yang saat itu menjadi seorang hakim pengadilan federal. Ia dikenal sebagai orang yang memutuskan non-Muslim tak boleh menggunakan kata Allah.
 Skandal 1MDB sempat memicu protes besar. (REUTERS/Edgar Su) |
Media setempat saat itu melaporkan Abdul Gani sempat tampak terkejut soal kabar pemecatannya.
Namun, keputusan sudah diambil dan dia dinyatakan bakal terus bekerja sebagai pejabat yudisial hingga pensiun pada Oktober di usia 60. Sementara, Apandi sendiri saat itu berusia 65 tahun.
Berselang setengah tahun, pada Januari 2016, Apandi membebaskan Najib dari dugaan pelanggaran hukum. Dia menyatakan uang $681 juta yang masuk ke dalam rekening pribadinya merupakan sumbangan pribadi dari kerajaan Arab Saudi.
"Dia telah mengonfirmasi apa yang saya selalu katakan sejauh ini: tidak ada kejahatan yang terjadi," kata Najib saat itu.
Apandi mengatakan dirinya "puas bahwa tak ada bukti untuk menunjukkan donasi itu merupakan bentuk gratifikasi yang diberikan secara korup."
"Bukti yang diperoleh dari investigasi tak menunjukkan sumbangan itu diberikan sebagai pemicu atau imbalan untuk melakukan sesuatu terkait kapasitasnya sebagai perdana menteri."
Dia juga menyebut $620 juta dari total uang yang dipermasalahkan sudah dikembalikan. Namun, sejumlah pihak curiga dana itu dialirkan ke rekening pribadi Najib di Singapura.
Meski sudah dibebaskan dari tuduhan, tampaknya kasus ini tetap berpengaruh pada popularitas Najib. Secara mengejutkan, koalisi penguasa yang sudah memimpin Malaysia sejak merdeka enam dekade lalu tumbang dalam pemilu, 9 Mei 2018.
 Eks PM Mahathir Mohamad membuka kembali kasus 1MDB. (REUTERS/Edgar Su) |
Partainya dikalahkan oleh koalisi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad, eks PM yang kembali dari pensiun untuk melawan penguasa.
Tak lama setelah dilantik sebagai perdana menteri, Mahathir langsung membuka lagi kasus 1MDB dan mempercepat proses penyelidikannya. Ia pun memohon ampunan raja untuk membebaskan Anwar.
Kantor Mahathir juga mengumumkan pembentukan satuan tugas baru yang terdiri atas sejumlah anggota badan anti-korupsi, polisi dan bank sentral. Satgas itu akan bekerja sama dengan "penegak hukum di Amerika Serikat, Swis, Singapura, Kanada dan negara terkait lain" untuk menyelidiki 1MDB.
Hari ini, Najib memenuhi panggilan komisi antikorupsi Malaysia terkait kasus tersebut. Sementara itu, warga menanti apa yang akan terjadi pada mantan pemimpin negaranya.
(aal)