Jakarta, CNN Indonesia --
Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan penusukan dan penembakan di Kota Liege, Belgia. Namun, ISIS tak menunjukkan bukti atas klaimnya tersebut.
Dikutip dari
Reuters, kelompok militan tersebut, dalam pernyataannya secara online menyebut '"tentara khalifah" telah melakukan apa yang disebut polisi Belgia sebagai serangan teroris.
Dalam teror penembakan tersebut, setidaknya dua polisi dan satu pedistrian tewas akibat aksi penembakan tersebut. Pelaku kemudian ditempak mati oleh polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang Belgia kini menghadapi pertanyaan tentang mengapa penyerang yang merupakan narapidana diduga terkait radikal Islam yang seharusnya berada di penjara, dibiarkan berada di luar penjara.
Menteri Dalam Negeri Jan Jambon mengatakan pihak berwenang tengah memeriksa motif Benjamin Herman, melakukan serangan tersebut. Herman, seorang pedagang narkoba Belgia berusia 31 tahun yang telah dipenjara selama bertahun-tahun, dibiarkan keluar selama dua hari pada Senin (28/5).
Herman disebut telah melakukan kontak dengan organisasi Islam radkal tersebut di penjara pada 2016 dan awal 2017. Jaksa menyebut Herman tampaknya telah mengikuti nasehat online dari ISIS untuk menikam petugas polisi dan menggunakan senjata layanan mereka untuk menembak orang lain.
(agi)