Jakarta, CNN Indonesia -- Jutawan muda asal Australia, Ali Banat, akhirnya meninggal dunia Jumat (29/5) pekan lalu dalam 32 tahun. Divonis menderita kanker stadium empat dan hidupnya hanya tujuh bulan lagi, jutawan asal Sydney itu lalu mendonasikan seluruh harta miliknya. Sebelumnya, Ali Banat yang memperoleh kekayaan dari perusahaan keamanan dan elektronik, kerap memamerkan kehidupan mewahnya di Internet.
Lalu pada 2015, dokter memberitahukan bahwa dia menderita kanker. Dokter pun menyatakan hidupnya tinggal tujuh bulan lagi. Kenyataan itu, mengubah hidup Ali Banat 180 derajat.
Dalam rekaman video, Ali Banat menyebut penyakit kankernya sebagai 'hadiah' karena memberikan dia kesempatan untuk mengubah gaya hidupnya. Namun tak seperti perkiraan dokter, setelah menyumbangkan seluruh harta dan mendedikasikan hidupnya bagi kaum miskin di Afrika, Ali tetap hidup hingga tiga tahun kemudian, Dia wafat pada 29 Mei 2018 dalam usia 32 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehidupan Ali sebelumnya bergelimang kemewahan. Dia selalu mengenakan pakaian karya desainer yang mahal dan mengendarai mobil-mobil mewah.
Barulah saat dia jatuh sakit, Ali pun menyadari bahwa seluruh harta miliknya tak berarti apa-apa.
Dia pun memutuskan untuk menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengumpulkan dana bagi umat muslim yang miskin. Ali Banat diperkirakan berhasil mengumpulkan dana sekitar US$2,1 juta (sekitar Rp29 miliar).
Dia mengesampingkan mobil-mobil mewahnya, jam tangan serta mendistribusikan pakaian bagi kaum miskin.
[Gambas:Youtube]Dalam video yang beredar viral bertajuk "Dianugerahi Kanker" dia mengatakan kanker adalah hadiah baginya, karena berkat penyakit itu Allah memberi dia kesempatan untuk mengubah segalanya dalam hidup Ali Banat.
Sambil memperlihatkan perhiasan senilai puluhan ribu dolar dan sebuah kendaraan Ferrari Spider seharga lebih dari Rp8 miliar, Ali Banat menyatakan "Saat kamu menemukan bahwa kamu sakit, atau tidak punya banyak waktu untuk hidup, ini adalah hal terakhir yang ingin kamu kejar. Dan itulah bagaimana kita harus hidup setiap harinya.'
Yayasan amal "Muslim Around the World" (MATW) didirikan Ali Banat pada Oktober 2015.
Organisasi tersebut membantu kaum muslim yang kurang beruntung di sejumlah negara seperti Togo, Ghana dan Burkina Faso.
[Gambas:Youtube]Dilansir situs berita
The Sun, Ali Banat pun menjelajahi negara-negara Afrika itu selama dua pekan, bertemu anak-anak setempat dan merasakan kemiskinan yang mereka alami.
Yayasan WATW membangun mesjid, pusat medis dan sekolah di Afrika.
Donasi terhadap yayasan itu lewat GoFundMe mencapai hampir satu juta poundsterling (Rp18,5 miliar).
Dalam rekaman video sebelum kematiannya, Ali Banat minta agar kerja kemanusiaannya diteruskan. "Selama hidup Anda, saudara-saudara, cobalah satu tujuan, punya rencana dan memproyeksikan apa yang akan Anda kerjakan. Meski bukan kamu sendiri yang mengerjakan dan Anda mendanai proyek orang lain, lakukan sesuatu."
(nat)