Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara
Kim Jong-un dilaporkan telah mengundang Presiden Amerika Serikat
Donald Trump untuk menggelar pertemuan kedua di Pyongyang, Juli ini.
Kini, keduanya tengah berada di Singapura untuk menggelar pertemuan bersejarah yang akan digelar pada Selasa (12/6). Belum pernah ada pemimpin aktif kedua negara yang bertatap muka hingga detik ini.
Menurut surat kabar Korea Selatan, Joongang Ilbo, mengutip seorang sumber di Singapura, pertemuan kedua di Pyongyang bakal berfokus pada penajaman poin denuklirisasi yang bakal dibahas Trump dan Kim pada Selasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pertemuan kedua berjalan, maka dialog akan dilanjutkan kembali di Washington pada September, kata laporan yang dilansir
Straits Times.Trump sendiri sebelumnya telah membuka kemungkinan mengundang Kim ke Amerika Serikat jika pertemuan di Singapura berjalan lancar.
"Ya ... jika itu berjalan lancar, saya rasa itu bisa terjadi," kata Trump kepada wartawan, pekan lalu, saat menjamu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
[Gambas:Video CNN]Trump juga mengatakan bisa memikirkan normalisasi hubungan kedua negara jika kesepakatan tercapai dengan Kim.
"Normalisasi hubungan adalah sesuatu yang akan saya lakukan setelah semuanya selesai," kata Trump. "Kami tentu mengharapkan normalisasi."
Hubungan kedua negara sempat memanas sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya. Trump dan Kim kerap silih melontarkan hinaan hingga ancaman perang.
Di saat yang sama, Korea Selatan tengah dipimpin Presiden Moon Jae-in yang lebih mengedepankan pendekatan lunak terhadap negara tetangganya yang secara resmi masih berstatus musuh perang itu.
Keinginan Moon disambut perubahan mendadak Kim yang pada pidato akhir tahunnya menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel. Setelah itu, kedua negara sepakat memulai proses damai dan berdialog dengan pihak AS.
(aal)