Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan
Korea Selatan mengeluarkan peraturan melarang pembunuhan anjing untuk dijadikan makanan. Peraturan itu disampaikan oleh hakim di depan para pegiat pemerhati hewan.
Korea Selatan telah lama menggunakan daging anjing sebagai salah satu bahan masakannya. Dilansir
AFP, sekitar satu juta anjing diyakini dimakan tiap tahunnya.
Namun konsumsi masyarakat Korea Selatan mengalami penurunan karena belakangan cenderung lebih menganggap anjing sebagai sahabat ketimbang hewan ternak. Praktik itu pun kini dianggap tabu di kalangan pemuda sementara tekanan aktivis terus menguat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, hal ini masih berada di area abu-abu. Meski tak ada larangan spesifik, pihak berwenang telah menerapkan regulasi kebersihan atau hukum perlindungan hewan yang melarang metode pembantaian kejam hingga razia peternakan dan restoran anjing jelang Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Pada tahun lalu, Care, kelompok pemerhati hewan, memprotes operator perternakan anjing di Bucheon, Korea Selatan. Mereka menuduh pihak tersebut membunuh hewan tanpa alasan, melanggar peraturan bangunan dan kebersihan.
Pihak perternakan anjing kemudian didakwa dan disanksi sebesar 3 juta won, setelah pengadilan menyatakan konsumsi daging bukan alasan legal untuk membunuh anjing. Dia tak mengajukan banding.
Pengacara Care, Kim Kyung-eun, menyambut keputusan itu, yang dikeluarkan pada April namun baru diungkap pekan ini. "Ini sangat signifikan karena jadi keputusan pengadilan pertama yang melarang pembunuhan anjing untuk konsumsi daging."
Keputusan ini kemudian memicu protes dari dari para peternak anjing.
"Ini keterlaluan. Kami tidak bisa menerima keputusan bahwa membunuh anjing untuk dikonsumsi dagingnya adalah membunuh hewan dengan seenaknya," kata perwakilan dari asosiasi peternakan anjing Cho Hwan-ro.
Cho mengatakan bahwa ada sekitar 17 ribu peternakan anjing di seluruh Korea Selatan. Ia juga menyerukan kepada pemerintah agar secara eksplisit melegalkan konsumsi daging anjing dan mengeluarkan lisensi terhadap rumah pemotongan anjing.
"Kalau tidak, kami akan berjuang sampai akhir," kata Cho.
Dia juga menambahkan bahwa anjing untuk dikonsumsi dengan anjing sebagai hewan peliharaan harus dipisahkan. Karena, menurut Cho, anjing tersebut berasal dari keturunan yang berbeda, diberi makan yang berbeda dan dibesarkan dengan cara serta tujuan yang berbeda.
(aal)