
Pengadilan Korsel Larang Konsumsi Daging Anjing
DZA, CNN Indonesia | Kamis, 21/06/2018 23:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan Korea Selatan mengeluarkan peraturan melarang pembunuhan anjing untuk dijadikan makanan. Peraturan itu disampaikan oleh hakim di depan para pegiat pemerhati hewan.
Korea Selatan telah lama menggunakan daging anjing sebagai salah satu bahan masakannya. Dilansir AFP, sekitar satu juta anjing diyakini dimakan tiap tahunnya.
Namun konsumsi masyarakat Korea Selatan mengalami penurunan karena belakangan cenderung lebih menganggap anjing sebagai sahabat ketimbang hewan ternak. Praktik itu pun kini dianggap tabu di kalangan pemuda sementara tekanan aktivis terus menguat.
Walau demikian, hal ini masih berada di area abu-abu. Meski tak ada larangan spesifik, pihak berwenang telah menerapkan regulasi kebersihan atau hukum perlindungan hewan yang melarang metode pembantaian kejam hingga razia peternakan dan restoran anjing jelang Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Pada tahun lalu, Care, kelompok pemerhati hewan, memprotes operator perternakan anjing di Bucheon, Korea Selatan. Mereka menuduh pihak tersebut membunuh hewan tanpa alasan, melanggar peraturan bangunan dan kebersihan.
Pihak perternakan anjing kemudian didakwa dan disanksi sebesar 3 juta won, setelah pengadilan menyatakan konsumsi daging bukan alasan legal untuk membunuh anjing. Dia tak mengajukan banding.
Pengacara Care, Kim Kyung-eun, menyambut keputusan itu, yang dikeluarkan pada April namun baru diungkap pekan ini. "Ini sangat signifikan karena jadi keputusan pengadilan pertama yang melarang pembunuhan anjing untuk konsumsi daging."
Keputusan ini kemudian memicu protes dari dari para peternak anjing.
"Ini keterlaluan. Kami tidak bisa menerima keputusan bahwa membunuh anjing untuk dikonsumsi dagingnya adalah membunuh hewan dengan seenaknya," kata perwakilan dari asosiasi peternakan anjing Cho Hwan-ro.
Cho mengatakan bahwa ada sekitar 17 ribu peternakan anjing di seluruh Korea Selatan. Ia juga menyerukan kepada pemerintah agar secara eksplisit melegalkan konsumsi daging anjing dan mengeluarkan lisensi terhadap rumah pemotongan anjing.
"Kalau tidak, kami akan berjuang sampai akhir," kata Cho.
Dia juga menambahkan bahwa anjing untuk dikonsumsi dengan anjing sebagai hewan peliharaan harus dipisahkan. Karena, menurut Cho, anjing tersebut berasal dari keturunan yang berbeda, diberi makan yang berbeda dan dibesarkan dengan cara serta tujuan yang berbeda.
(aal)
Korea Selatan telah lama menggunakan daging anjing sebagai salah satu bahan masakannya. Dilansir AFP, sekitar satu juta anjing diyakini dimakan tiap tahunnya.
Namun konsumsi masyarakat Korea Selatan mengalami penurunan karena belakangan cenderung lebih menganggap anjing sebagai sahabat ketimbang hewan ternak. Praktik itu pun kini dianggap tabu di kalangan pemuda sementara tekanan aktivis terus menguat.
Walau demikian, hal ini masih berada di area abu-abu. Meski tak ada larangan spesifik, pihak berwenang telah menerapkan regulasi kebersihan atau hukum perlindungan hewan yang melarang metode pembantaian kejam hingga razia peternakan dan restoran anjing jelang Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang.
Pihak perternakan anjing kemudian didakwa dan disanksi sebesar 3 juta won, setelah pengadilan menyatakan konsumsi daging bukan alasan legal untuk membunuh anjing. Dia tak mengajukan banding.
Pengacara Care, Kim Kyung-eun, menyambut keputusan itu, yang dikeluarkan pada April namun baru diungkap pekan ini. "Ini sangat signifikan karena jadi keputusan pengadilan pertama yang melarang pembunuhan anjing untuk konsumsi daging."
Keputusan ini kemudian memicu protes dari dari para peternak anjing.
Cho mengatakan bahwa ada sekitar 17 ribu peternakan anjing di seluruh Korea Selatan. Ia juga menyerukan kepada pemerintah agar secara eksplisit melegalkan konsumsi daging anjing dan mengeluarkan lisensi terhadap rumah pemotongan anjing.
"Kalau tidak, kami akan berjuang sampai akhir," kata Cho.
Dia juga menambahkan bahwa anjing untuk dikonsumsi dengan anjing sebagai hewan peliharaan harus dipisahkan. Karena, menurut Cho, anjing tersebut berasal dari keturunan yang berbeda, diberi makan yang berbeda dan dibesarkan dengan cara serta tujuan yang berbeda.
(aal)
ARTIKEL TERKAIT

Korut-Korsel Bahas Tim Gabungan di Asian Games
Internasional 1 tahun yang lalu
Hadrah, Gamelan dan Rock Metal Meriahkan Idul Fitri di Korea
Internasional 1 tahun yang lalu
Presiden Korsel: Trump-Kim Hancurkan Warisan Perang Dingin
Internasional 1 tahun yang lalu
Korsel Minta Lupakan Tindakan Korut di Masa Lalu
Internasional 1 tahun yang lalu
Menilik Sejarah Terbentuknya Korea Utara
Internasional 1 tahun yang lalu
Korsel Ingin Lebih Sering Bertemu Mendadak dengan Korut
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Menengok Budaya Kuliner Daging Anjing di Empat Negara
Gaya Hidup • 05 December 2019 18:07
Sejarah Keakraban Warga Solo dengan Olahan Daging Anjing
Nasional • 05 December 2019 10:02
Bahaya Mengonsumsi Daging Anjing untuk Kesehatan
Gaya Hidup • 04 December 2019 18:13
Ganjar Imbau Warga Solo Raya Setop Makan Daging Anjing
Nasional • 04 December 2019 10:56
TERPOPULER

Mantan Staf Mengaku Dilecehkan, Anwar Ibrahim Membantah
Internasional • 2 jam yang lalu
VIDEO: Drama Trump, Boris, dan Trudeau di NATO
Internasional 1 jam yang lalu
PM Trudeau Akui Gunjingkan Trump di KTT NATO
Internasional 38 menit yang lalu