Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat
Korea Utara dan
Korea Selatan berdiskusi untuk membicarakan rencana mempertemukan kembali keluarga yang terpisah setelah Perang Korea berakhir pada 1953 silam.
"Kami harus membuat upaya positif untuk hasil yang baik dengan menaruh kepercayaan pada masing-masing pihak," ujar pemimpin delegasi Korut, Pak Yong-il, sebagaimana dikutip
Reuters.
"Kita juga harus menjadi bagian masa lalu dan bergerak maju seperti yang dilakukan pemimpin negara kita."
Reuni keluarga korban perang ini memang menjadi salah satu poin hasil kesepakatan di akhir pertemuan bersejarah antara Presiden Korsel, Moon Jae-in, dengan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, April lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesepakatan tersebut, reuni ini rencananya akan digelar pada 15 Agustus mendatang, bertepatan dengan perayaan Hari Nasional kedua negara.
Jika benar terwujud, reuni ini akan menjadi yang perdana sejak beberapa tahun belakangan. Pertemuan keluarga korban perang yang terpisah ini terakhir kali digelar pada 2015 lalu.
Rencana pertemuan tahun ini dianggap sangat penting karena sebagian besar korban perang yang selamat dari Perang Korea itu sudah berusia senja, kebanyakan di atas 80 tahun.
Pada Maret lalu saja, 56 persen dari 131.531 warga Korsel yang mendaftarkan diri untuk gelaran reuni itu dilaporkan sudah meninggal dunia.
(has)