Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Timor Leste, Francisco Guterres, di Istana Bogor pada hari ini, Kamis (28/6). Ini adalah kunjungan pertama Guterres sejak terpilih sebagai presiden tahun lalu.
Guterres tiba sekitar pukul 10.05 WIB dengan dikawal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang terdiri dari pasukan Nusantara (Paspampres mengenakan pakaian adat), pasukan marching band, dan pasukan berkuda.
Guterres sempat menyapa barisan anak-anak sekolah yang mengenakan pakaian adat sambil melambaikan bendera kecil Indonesia dan Timor Leste di sisi jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi kemudian menyambut langsung Guterres di dekat mobil berhenti. Keduanya kemudian berjabat tangan dan berjalan menuju tempat upacara penyambutan.
Upacara penyambutan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan dua negara. Kedua kepala negara kemudian berkeliling mengecek pasukan dan memberi hormat di depan bendera negara.
Setelah itu, Jokowi dan Guterres beranjak ke Beranda Istana Bogor guna berbincang bersama dan disertai para Ibu Negara, Iriana Jokowi dan Cidalia Lopez.
Mereka kemudian melakukan pertemuan bilateral bersama para menteri terkait masing-masing negara. Indonesia diwakili Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno Marsudi, MenPUPeRa Basuki Hadimuljono, dan Menristekdikti M. Nasir.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pertemuan Jokowi dan Guterres adalah penguatan kerja sama ekonomi kedua negara.
Sejauh ini, paparnya, kerja sama ekonomi Dili dan Jakarta terus menguat. Hal itu terlihat dari besarnya investasi pemerintah di negara yang sempat jadi wilayah Indonesia itu.
Di Tahun 2016, kata Arrmanatha, Indonesia setidaknya telah menggelontorkan US$600 juta dana investasi dalam bentuk 18 proyek di Timor Leste. Beberapa perusahaan BUMN Indonesia juga memarkirkan dana investasi mencapai US$595 juta di negara tersebut.
"Beberapa BUMN seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Pertamina, hingga Telkom juga ikut menggelontorkan investasi ke Timor Leste. Indonesia juga sedang menjajaki kerja sama pembangunan jalan tol dengan Timor Leste meski ini belum final," kata Arrmanatha.
Catatan perdagangan bilateral Indonesia-Timor Leste terus meningkat. Pada 2015, angka perdagangan kedua negara mencapai US$217 juta dengan Indonesia surplus US$215,95 juta.
Angka itu meningkat menjadi US$227,41 juta dengan surplus Indonesia US$224,42 juta pada 2016.
(has)