Dukung Jadi Anggota ASEAN, RI Genjot Konektivitas Timor Leste

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jun 2018 15:37 WIB
Indonesia tak hanya mendukung Timor Leste menjadi anggota ASEAN, tetapi juga ingin meningkatkan konektivitas dengan negeri itu.
Indonesia tak hanya mendukung Timor Leste menjadi anggota ASEAN, tetapi juga ingin meningkatkan konektivitas dengan negeri tetangga itu. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo bersama Presiden Timor Leste Fransisco Guterres sepakat meningkatkan konektivitas kedua negara. Kesepakatan itu disampaikan Jokowi dan Guterres seusai pertemuan bilateral mereka di Istana Bogor tadi.

"Beberapa kerja sama konektivitas dibahas seperti penyelesaian pembangunan jembatan Mota Ain yang menghubungkan Mota Ain dengan Batu Gading," kata Jokowi di Istana Bogor, Kamis (28/6).

Jembatan itu dibangun di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota Ain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Pembahasan sudah dilakukan sejak awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kementerian Luar Negeri Indonesia menjadi fasilitator pembangunan jembatan sepanjang 30 meter itu dan pembangunannya dilakukan pihak Bina Marga.

Kerja sama lainnya melalui penambahan frekuensi penerbangan dari Kupang, NTT menuju Dili, Timor Leste setelah 10 tahun tak bertambah.

Tak hanya itu, melalui jalur darat, Perum Damri juga disebut Jokowi sudah siap menambah dan menjadi operator konektivitas darat dari Kupang ke Dili.


Terpisah, Kementerian Luar Negeri Direktur Asia Tenggara Denny Abdi berpendapat peningkatan konektivitas diperlukan sebab Indonesia mendukung penuh pertumbuhan Timor Leste.

"Timor Leste sudah ajukan aplikasi ke Asean dan Indonesia sangat mendukung. Makanya konektivitas itu penting karena Timor Leste harus kejar pembangunan di Asean," ucap Denny.

Ia mengatakan 10 negara peserta Asean telah memiliki roadmap melalui Asean Coordinating Community. Sehingga adaptasi harus dilakukan mulai saat ini jika nantinya Timor Leste turut menjadi anggota.

"Ibaratnya lagi high speed ada yang mau ikut, kecepatannya rendah. Makanya Indonesia menyambung karena konektivitas penting," ucapnya.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER