AS-Korut Bertemu di Panmunjom, Bahas Denuklirisasi

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 11:04 WIB
Delegasi Amerika Serikat dan Korea Utara bertemu di Desa Panmunjom, Zona Demiliterisasi (DMZ) untuk membahas denuklirisasi.
Delegasi Amerika Serikat dan Korea Utara bertemu di Desa Panmunjom, Zona Demiliterisasi (DMZ) untuk membahas denuklirisasi. ( REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh Duta Besar-nya untuk Filipina, Sung Kim, menggelar pertemuan bersama pihak Korea Utara di Panmunjom, wilayah demiliterisasi (DMZ), Minggu (1/7).

Dialog ini merupakan yang pertama dilakukan kedua negara setelah pertemuan puncak Presiden Donald trump dan Kim Jong-un berlangsung di Singapura pada 12 Juni lalu.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pertemuan kedua delegasi dilakukan demi merencanakan pelaksanakan perjanjian yang telah dicapai Trump dan Kim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sung Kim selama menjadi perwakilan utama AS dalam menangani Korut dan membantu gelaran pertemuan bersejarah kedua pemimpin negara terlaksana.


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga dikabarkan akan kembali bertolak ke Korut sekitar 6 Juli nanti guna mendiskusikan rencana Kim melucuti senjata nuklirnya.

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton memaparkan Pompeo "akan berkomunikasi dengan pihak Korut dalam waktu dekat untuk membahas perlucutan senjata pemusnah massal termasuk nuklir dan program rudal".

Seperti dikutip CNN, dalam sebuah wawancara dengan CBS, Bolton mengatakan jika Korut mau bersikap koperatif terkait rencana denuklirisasi, Washington dan Pyongyang bisa mulai merembukan proses perlucutan senjata selama kurang lebih satu tahun.

Selain itu, Bolton mengatakan sanksi-sanksi internasional terhadap Korut juga akan mulai dicabut.


"Jika mereka memiliki keputusan strategis dan bersikap koperatif, kita bisa bergerak lebih cepat lagi," papar Bolton.

"Dan adalah keuntungan bagi Korut jika mereka melakukan denuklirisasi secepatnya. Lalu soal pencabutan sanksi dan bantuan dari Korsel, Jepang, dan negara lain akan mulai berdatangan."

Meski mencetak sejarah karena menjadi presiden AS pertama yang bertemu dengan pemimpin Korut, Trump tetap mendapat kritikan setelah bertemu dengan Kim Jong-un.

Sejumlah analis menganggap pertemuan Trump gagal karena tidak menghasilkan perjanjian denuklirisasi yang konkret dan terperinci.


Kepada CNN, Pompeo sebelumnya mengatakan bahwa AS memang tak menetapkan tenggat waktu bagi Korut untuk melakukan perlucutan senjata nuklir.

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu mengatakan Gedung Putih akan "terus menilai kembali" setiap progres yang dilakukan Korut untuk melanjutkan negosiasi. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER