Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dikabarkan telah memerintahkan eksekusi seorang perwira militer karena memberi jatah makanan dan bahan bakar tambahan bagi pasukannya.
Dilansir
North Korea Daily (NK Daily), Letnan Jenderal Hyon Ju Song ditembaki 90 peluru oleh regu tembak yang terdiri atas sembilan orang.
Dia dihukum mati setelah dinyatakan bersalah karena menyalahgunakan kekuasaan, mengambil keuntungan dari musuh dan melakukan tindakan anti-partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan
NK Daily menyatakan Letjen Hyon Ju Song ditembak mati di lapangan tembak Akademi Militer Kang Kon, Distrik Sunan, Ibu Kota Pyongyang, Korea Utara.
Menurut
NK Daily, kejahatan yang dilakukan Hyon Ju Song adalah mendistribusikan pasokan tambahan bagi anak buahnya di stasiun peluncuran satelit pada April lalu.
Perwira tinggi itu memerintahkan tentaranya untuk mengirim makanan dan bahan bakar karena mereka tidak lagi harus berhemat demi program senjata Kim Jong-un.
"Saat memeriksa pasokan minyak bagi Stasiun Peluncuran Satelit Sohae dalam inspeksi komprehensif persediaan pasokan masa perang pada 10 April, Hyon menyatakan 'kita tak lagi harus menderita dan mengencangkan ikat pinggang kita untuk membuat roket atau senjata nuklir," tulis
NK Daily.Menurut
NK Daily, hal tersebut dianggap sebagai penyalahgunaan wewenang dan pernyataan berkhianat yang menentang kebijakan partai yang mengutamakan militer.
"Dia memberi instruksi untuk mengirim satu ton bahan bakar, 580 kilogram beras, dan 750 kilogram jagung bagi anggota militer di Stasiun Peluncuran Satelit dan keluarga mereka," tulis
NK Daily. Hal tersebut dianggap sebagai tindakan anti-partai yang melanggar sepuluh prinsip pembentukan sistem satu ideologi partai.
(nat)