Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas akibat
hujan lebat yang tercurah di
Jepang naik menjadi 75 orang, Senin (9/7). Lebih dari dua juta orang mengungsi dan operasi penyelamatan terus berlanjut.
Puluhan orang masih hilang setelah hujan lebat yang mengguyur Jepang hingga berhari-hari menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.
"Hujan lebat di sejumlah wilayah menyebabkan air sungai meluap sehingga menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah," kata Menteri Kabinet/juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, dikutip
CNN, Minggu (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim penyelamat dan relawan berupaya keras menyelamatkan para korban dari lumpur dan genangan air.
Media lokal menyebut jumlah korban jiwa mencapai 90 orang.
Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan bahwa upaya penyelamatan korban harus berpacu dengan waktu. Beberapa di antaranya menyampaikan seruan putus asa dan minta bantuan lewat akun media sosial seperti Twitter.
Di desa-desa di Jepang tengah dan barat, penduduk yang terperangkap banjir terpaksa berlindung di atas atap-atap rumah mereka.
Lebih dari 50 ribu penyelamat, polisi dan personel militer dikerahkan dalam operasi tanggap bencana, dimana seluruh desa terendam banjir dan hanya terlihat bagian atas lampu lalu lintas di tengah air yang terus meninggi.
Jumlah korban terus meningkat selama beberapa hari terakhir. Namun kondisi di lapangan menyebabkan penyelamat hanya dapat bergantung pada perahu dan helikopter untuk mengangkut warga yang terjebak banjir.
[Gambas:Video CNN]Banyaknya korban meninggal melampau bencana terkait hujan pada 2014 di mana sedikitnya 74 orang tewas akibat tanah longsor akibat hujan lebat di Hiroshima.
(nat)