Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat kepresidenan
Vladimir Putin dilaporkan masuk jalur udara NATO, tepatnya Estonia, dalam perjalanan menuju Helsinki, Finlandia, di mana sang Presiden Rusia kemudian bertemu dengan Presiden Amerika Serikat,
Donald Trump.
Juru bicara militer Estonia, Roland Murof, mengatakan bahwa pesawat Ilyushin-96 itu melintasi langit negaranya, di atas Laut Baltik, tanpa izin selama sekitar 50 detik pada Senin pagi.
Militer Estonia tak merespons dengan mengirimkan jet karena biasanya intersepsi baru dilakukan jika pelanggaran terjadi lebih dari satu menit.
Murof mengatakan bahwa transponder pesawat itu dinyalakan. Namun, pihak Rusia tidak menghubungi pengatur lalu lintas udara Estonia untuk memberikan rencana terbang, sesuai perjanjian kedua negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Murof, pesawat sebenarnya diizinkan terbang di kawasan di mana pelanggaran memang sering terjadi tersebut. Namun, semua pergerakan pesawat harus dilaporkan ke pengatur lalu lintas.
Pemerintah Rusia tak menanggapi permintaan konfirmasi dari
The New York Times, termasuk pertanyaan mengenai apakah pesawat itu masuk ke jalur udara NATO secara sengaja atau tidak.
Aparat Estonia terus memantau pergerakan pesawat yang bergerak dari Moskow menuju Helsinki tersebut. Sehari setelahnya, Selasa (16/7), Estonia baru mengirimkan nota protes.
Hingga saat ini, Murof juga mengaku belum mengetahui alasan pesawat kepresidenan Rusia menerobos wilayah udara NATO tanpa izin tepat sebelum pertemuan bersejarah di Helsinki.
Ia berspekulasi, penerobosan ini adalah cara Rusia untuk mengkritik keraguan NATO di Laut Baltik selama ini.
"Itu mungkin bisa jadi salah satu alasannya," ucap Murof.
Namun, analis kebijakan senior Dewan Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Kadri Liik, menganggap insiden ini tak terkait dengan politik. Menurutnya, Rusia melintasi langit Estonia untuk memotong jalan di tengah jalur udara pasca-Soviet yang aneh.
(has)