Jakarta, CNN Indonesia -- Sementara para pemimpin Eropa berupaya menangani dampak konferensi tingkat tinggi
Donald Trump dan
Vladimir Putin, Kamis (20/7), pihak Rusia memamerkan sejumlah senjata baru yang disebut Sang Presiden bakal membuat pertahanan NATO "sama sekali tak berguna."
Dalam video yang diunggah ke YouTube dan dalam laporan kantor berita TASS sebagaimana dikutip
CNN, Moskow menunjukkan detail baru dari lima sistem persenjataan canggihnya--sistem peluru kendali Avangard, rudak balistik antarbenua (ICBM) Sarmat; kapal selam nirawak Poseidon; dan rudal hipersonik Kinzhal.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret lalu mengumumkan kemajuan besar yang dicapai militernya, menyebut perkembangan teknologi itu sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Namun, seorang pejabat militer AS, berbicara tak lama setelah pidato itu, meragukan klaim tersebut. Pantauan AS menyimpulkan senjata-senjata itu masih jauh dari kata operasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Rudal Jelajah BurevestnikKementerian Pertahanan Rusia menyebut senjata yang ditenagai mesin nuklir kecil dan membawa hulu ledak nuklir ini punya jarak tempuh tak terbatas dan "tak bisa dikalahkan seluruh sistem pertahanan rudal yang ada."
Uji terbang senjata ini diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat, kata laporan TASS, dan sistem peluncuran baru tengah didesain sementara proses manufaktur serta perakitannya disempurnakan.
[Gambas:Youtube]Sistem rudal hipersonik AvangardRudal dengan jarak antarbenua dan kemampuan terbang secepat Mach 20, belasan ribu kilometer, akan segera siap dikerahkan.
Saat mendekati sasaran, rudal dengan hulu ledak yang bisa bermanuver ini mampu menyesuaikan ketinggian dan arah untuk menghindari pertahanan dan terbang cukup rendah untuk menghindari sebagian besar pencegat.
Produksi berseri hulu ledak rudal ini telah dimulai.
[Gambas:Youtube]ICBM SarmatRussia menyebut Sarmat sebagai sistem ICBM tercanggihnya.
Meski pengerahan tempur belum bisa dilakukan hingga 2021, laporan terbaru menyebut uji coba peluncuran rudal tersebut telah berhasil dilakukan.
Uji coba terbang akan mengikuti capaian ini, kata TASS.
Sarmat dibuat untuk menggantikan serangkaian ICBM Rusia yang pertama kali dikerahkan pada 1988 lalu.
[Gambas:Youtube]Kapal Selam Nirawak PoseidonUji coba kapal selam yang bisa membawa hulu ledak dan mengincar pelabuhan atau kapal induk ini telah dimulai, kata laporan tersebut.
Sumber tenaga nuklir akan memberikan Poseidon jarak tempuh antarbenua, dan laporan TASS menyebutnya "100 persen kebal dari perlawanan musuh."
Poseidon diluncurkan dari kapal selam bertenaga nuklir Rusia dan bergerak mandiri menuju sasarannya.
[Gambas:Youtube]Rudal hipersonik KinzhalPesawat tempur Rusia MiG-31K dan pengebom jarak jauh Tu-22M3 berlatih dengan rudal Kinzhal selama 10 hari di awal Juli, kata laporan TASS.
Kinzhal dibawa hingga kecepatan terbang minimum oleh pesawat jet dan dilepaskan untuk menyalakan mesin propelan-padatnya sendiri. Dengan itu, senjata ini bisa melaju secepat Mach 10.
Rudal mempunyai jarak tempuh 2.000 kilometer setelah diluncurkan, kata TASS.
Satu skadron MiG-31K yang membawa Kinzhal sudah menjalani misi tempur eksperimental sejak Desember tahun lalu, kata laporan tersebut.
[Gambas:Video CNN] (aal)