Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara dilaporkan sudah menyerahkan jasad-jasad tentara Amerika Serikat yang gugur dalam Perang Korea, Jumat (27/7).
"Satu pesawat Angkatan Udara C-17 yang membawa tentara yang gugur sudah lepas landas dari Wonsan, Korea Utara," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.
AFP melaporkan bahwa saat ini pesawat tersebut sudah tiba di Pangkalan Udara Osan, Korea Selatan. Di sana, tentara AS sudah berbaris dan bersiap untuk melakukan upacara militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung Putih tidak menjabarkan lebih lanjut jumlah jenazah yang dikirimkan hari ini. Namun, sebelumnya CNN juga melaporkan AS memperkirakan ada sekitar 55 jasad yang dipulangkan pada gelombang kali ini.
Sebelumnya,
CNN melaporkan bahwa spesialis forensik AS di Osan akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap jasad beserta seragam militer, dan penanda identifikasi atau dokumentasi lainnya.
Proses itu diperkirakan bakal memakan waktu sekitar lima hari yang kemudian diakhiri dengan upacara militer formal di pangkalan udara. Setelah itu, jasad akan diterbangkan ke laboratorium militer AS di Hawaii untuk analisis DNA lebih lanjut.
"Tindakan hari ini merepresentasikan langkah pertama yang signifikan untuk memulai kembali repatriasi jasad dari Korea Utara dan melanjutkan operasi lapangan di Korea Utara untuk mencari sekitar 5.300 jasad warga AS yang belum kembali," tulis Gedung Putih.
Pemulangan jasad tentara yang gugur dalam Perang Korea pada 1950-1953 ini adalah bagian dari kesepakatan hasil pertemuan antara pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, dan Presiden Donald Trump di Singapura bulan Juni lalu.
Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengatakan kepada Duta Besar AS untuk Korsel, Harry Harris, bahwa pengiriman jasad tentara ini akan memperkuat momentum pembicaraan nuklir antara Pyongyang dan Washington.
Perlucutan senjata nuklir Korut memang menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan Kim dan Trump di Singapura pada Juni lalu. Namun, belum ada kesepakatan konkret mengenai cara mencapai tujuan tersebut.
Membalas pernyataan Moon, Harris pun mengatakan bahwa pengiriman jasad dan laporan mengenai perlucutan sebuah situs uji coba rudal Korut dapat menjadi "pertanda penting" untuk memperlihatkan ketulusan Kim mencapai denuklirisasi.
(has)