Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pengacara Donald Trump, Michael Cohen, mengatakan bahwa sang presiden tahu mengenai pertemuan tim kampanyenya dengan Rusia yang ingin menawarkan informasi miring soal rivalnya dalam kampanye, Hillary Clinton.
Seorang sumber mengatakan kepada
CNN bahwa Cohen siap mengakui hal tersebut kepada Robert Mueller, jaksa khusus yang ditunjuk untuk menyelidiki dugaan intervensi Rusia dalam pemilu AS pada 2016 lalu.
Putra Trump, Donald Trump Jr, dan menantu sang presiden, Jared Kushner, dilaporkan ikut serta dalam pertemuan dengan agen Rusia tersebut.
Namun, Trump selalu mengaku tak mengetahui pertemuan dengan sejumlah orang Rusia itu akan terjadi. Rusia juga membantah tudingan intervensi pemilu demi memenangkan Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cohen sendiri belum merespons permintaan konfirmasi dari Reuters. Sementara itu, pengacara Cohen, Lanny Davis, menolak memberikan komentar.
Juru bicara Mueller, Peter Carr, juga menolak berkomentar, begitu pula dengan juru bicara jaksa federal Manhaattan, Nicholas Biase.
Saat ini, jaksa federal New York sedang menyelidiki Cohen terkait kemungkinan pelanggaran hukum kampanye.
Cohen diduga memberikan uang tutup mulut sebesar US$130 ribu kepada bintang porno yang mengaku pernah menjalin hubungan terselubung dengan Trump, Stormy Daniels.
Pembayaran itu dilakukan pada masa kampanye. Jika benar, jumlah tersebut melebihi batas dana kampanye menurut hukum di AS.
(has)