Jakarta, CNN Indonesia -- Dua anak perempuan kembar yang dikabarkan hilang dalam
kebakaran di Yunani, ditemukan telah meninggal saling berpelukan dengan kakek neneknya, pekan lalu.
Dua anak perempuan kembar berumur 9 tahun yang hilang saat kebakaran hutan mengamuk di Yunani telah ditemukan. Jenazah mereka didapati sedang saling berpelukan dengan kakek neneknya, Jumat (27/7).
Lewat laman Facebook, seorang teman keluarga menulis bahwa jenazah dua bersaudara kembar Sophia dan Vassiliki Philippopoulou telah teridentifikasi, bersama kedua kakek neneknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keempatnya ditemukan saling berpelukan. Bahkan kematian tidak dapat memisahkan mereka," tulis Angelos Kontos di laman Facebook-nya.
Keluarganya kemudian menyewa detektif pribadi untuk memastikan kabar tersebut.
Mereka ditemukan bersama 22 korban lainnya yang berkerumun di tepi jurang karena terkepung api yang membara di sekitarnya.
Kabar hilangnya saudara kembar tersebut menjadi pusat perhatian setelah ayah mereka Yiannis mengira telah melihat mereka dalam sebuah liputan berita yang menunjukkan orang-orang yang selamat turun dari sebuah kapal ikan. Dia lalu menyampaikan permohonan yang emosional di televisi nasional bagi siapa saja yang di atas kapal tersebut untuk menghubungi dia.
Yiannis, yang telah mengantar anak-anak dan orang tuanya dari pinggiran selatan Kota Athena ke rumah musim panas keluarga di Kota Mati, dengan putus asa menelusuri semua rumah sakit, mencari kedua putri bersama kakek-neneknya.
Harapan menemukan kedua putrinya dalam keadaan hidup pun pupus saat penumpang kapal ikan itu memberi tahu bahwa anak-anak perempuan yang sempat dikira sebagai putri kembar Yannis, ternyata anak-anak penumpang itu.
Kebakaran di Yunani yang berkobar sejak 23 Juli lalu tersebut telah menelan korban jiwa lebih dari 90 orang. Lebih dari 500 orang berkumpul di Gedung Parlemen Yunani, Senin (30/7) malam untuk turut berkabung dan berdoa bagi para korban.
Sedikitnya belasan korban masih dalam kondisi kritis di sejumlah rumah sakit di Yunani.
Kebakaran yang melanda wilayah sekitar 30 kilometer timur laut Ibu Kota Athena tersebut mencapai 91 orang hingga Senin (30/7).
Perdana Menteri Alexis Tsipras berkunjung ke lokasi kebakaran dan bertemu dengan warga, tentara, pemadam kebakaran dan relawan. Tsipras mengaku bertanggung jawab secara politik atas tragedi tersebut.
Pemerintah dikriitk atas penanganan bencana meski telah mengucurkan dana pemulihan sebesar 40 juta euro.
Para ahli mengatakan bahwa faktor penyebab kebakaran terparah dalam satu abad terakhir di sejarah Eropa tersebut adalah perencanaan kota yang berantakan. Antara lain terlihat dari kurangnya akses jalan yang layak, serta banyaknya gedung yang berdekatan dekat area hutan.
[Gambas:Video CNN]Kebakaran Yunani yang diperparah dengan hembusan angin kencang berkobar di wilayah tepi pantai di timur laut Athena sejak 23 Juli. Sebagian besar korban meninggal akibat kebakaran, sebagian lagi tenggelam saat berenang ke laut untuk menghindari kebakaran.
(sab/nat)