Remaja Palestina Ahed Tamimi dapat Penghargaan Nelson Mandela

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 10:00 WIB
Ahed Tamimi, remaja Palestina yang ditahan selama 8 bulan karena menampar tentara Israel, akan mendapat penghargaan di Afrika Selatan dari cucu Nelson Mandela.
Ahed Tamimi, remaja Palestina yang ditahan selama 8 bulan karena menampar tentara Israel, akan mendapat penghargaan di Afrika Selatan dari cucu Nelson Mandela. (AFP PHOTO / ABBA)S MOMANI
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahed Tamimi, gadis remaja Palestina yang ditahan selama delapan bulan karena menampar tentara Israel, akan mendapat penghargaan di Afrika Selatan dari cucu Nelson Mandela.

Dalam sambutan di perayaan hari ulang tahun kakeknya yang ke-100 tahun, Zwelivlile 'Mandla' Mandela, Kepala Dewan Tradisional Mvezo menyebut Ahed Tamimi sebagai 'simbol perlawanan Palestina'. Cucu Mandela itu menyatakan bahwa dia akan terus mendukung dan mendorong yang lainnya untuk ikut dalam aksi Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) untuk mengisolasi Israel sampai Palestina merdeka.

Aktivis remaja berusia 17 tahun, Ahed Tamimi divonis delapan bulan penjara, setelah menampar tentara Israel di Desa Nabi Saleh, Tepi Barat saat mengusir militer Israel itu dari tanahnya. Ibunya, Nariman dan sepupunya juga ditangkap dalam insiden serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Adapun sepupunya, Mohammed Tamimi, 15, ditembak kepalanya dengan peluru baja berlapis karet sehari sebelumnya.

Ahed didakwa melakukan penyerangan, menghalangi tugas tentara dan menghasut pada 2 Januari.

Dalam konferensi pers pembebasannya, Minggu (29/7), Ahed mengaku senang bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Tapi dia juga sedih karena meninggalkan banyak tahanan politik Palestina, termasuk anak-anak di bawah umur seperti dia yang ditahan Israel.

Penahanan Ahed Tamimi memicu kecaman dari dunia internasional dan menonjolkan aksi Israel yang menahan dan memenjarakan warga Palestina, terutama anak-anak Palestina.


Kelompok aktivis hak-hak asasi manusia (HAM) Amnesty Internasional memperingatkan bahwa pembebasan Ahed Tamimi tidak boleh mengaburkan kebijakan diskriminatif Israel yang telah menahan anak-anak Palestina.

"Sementara pembebasan Ahed yang lama tertunda disambut gembira, hal tersebut harus diikuti dengan pembebasan anak-anak Palestina lainnya yang dipenjara secara ilegal oleh pengadilan militer Israel," kata Saleh Higazi, Ketua Amnesty Internasional di Yerusalem.

Menurut aktivis pemerhati tahanan politik Palestina di Israel, Addameer, terdapat 5.900 tahanan politik Palestina yang saat ini ditahan di penjara Israel. Sebanyak 291 di antaranya anak-anak.

[Gambas:Video CNN] (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER