Jakarta, CNN Indonesia -- Dua tahun yang lalu,
gempa bumi berkekuatan 6.2 skala Richer mengguncang pusat kota Amatrice,
Italia, Fabiano Ettore dengan Kaos, anjing herder atau gembala Jerman miliknya membantu proses penyelamatan korban.
Kaos yang saat itu berusia sekitar satu tahun, bersama anjing lainnya mencari korban selama dari gempa yang menewaskan 241 orang dan merusak hampir seluruh bagian kota.
Beberapa bulan pasca gempa mengguncang Amatrice pada Agustus 2016 itu, Kaos lagi-lagi turut membantu pencarian korban selamat dalam gempa di Kota Narcia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Sabtu (28/7) pekan lalu, Kaos yang dipuji sebagai 'anjing pahlawan' oleh warga Italia ditemukan mati. Ettore, sang pemilik menemukan jasad Kaos di taman rumahnya di Sant'Eusanio Forconese. Lewat akun Facebooknya, Ettore menyatakan Kaos telah diracuni.
"Saya tidak bisa berkata apapun," kata dia seperti dilansir
Washington Post. "Saya tidak bisa mengerti siapa yang tega melakukan kekejian seperti ini."
Ettore, seorang pelatih hewan, mengatakan bahwa ia masih mendengar gonggongan Kaos pada pukul jam 2 pagi.
Belum jelas bagaimana Kaos diracuni, apa motif pelaku, atau apakah itu tindakan kesengajaan atau bukan. Namun dilansir
The Guardian, polisi mulai menyelidiki kematian Kaos.
Para aktivis penyayang binatang mengecam insiden tersebut dan menyebut pelaku pembunuh Kaos layak dihukum sebagai 'penjahat yang berbahaya.'
"Mereka telah membunuh pahlawan yang bersama dengan para penyelamat, menggali dengan cakar-cakarnya di saat-saat dramatis untuk mencari korban selamat," kata juru bicara Animalisti Italiani, Rinaldo Sidoli, seperti dilansir
The Guardian."Kaos menyelamatkan manusia, dan manusia pula yang meracuninya."
[Gambas:Facebook]Sidoli menyerukan agar Parlemen menyusun undang-undang yang menghukum kekejaman terhadap hewan lebih keras lagi.
Pengusaha sekaligus anggota Parlemen Italia Michela Brambilla berharap kematian Kaos bakal mendorong lolosnya legislasi soal penganiayaan hewan yang telah dia ajukan awal tahun ini.
Kematian Kaos mendorong Menteri Kesehatan Giula Grillo menyatakan belasungkawa. Lewat akun Twitter-nya, dia menyatakan sedang bekerja sama dengan Menteri Lingkungan Hidup Sergio Costa dan Menteri Kehakiman Alfonso Bonafede untuk memperberat hukuman bagi para penjahat yang tak punya hati, yang telah meracuni hewan-hewan.
Sebuah penelitian pada 2012 menyebut mayoritas hewan yang diracun di Italia adalah anjing. Pada 2014, peneliti Italia mendiagnosa 870 anjing di Roma dan menemukan bahwa keracunan adalah penyebab utama kematian anjing. Sebanyak 17 persen anjing mati karena makan makanan beracun. Dalam laporan juga disebutkan bahwa toleransi sosial para tetangga terhadpa anjing rumahan sangat rendah. Akibatnya makanan beracun sering sengaja diumpankan.
(sab/nat)