Polisi Korsel Selidiki Perusahaan Penemu Kapal Harta Karun

CNN | CNN Indonesia
Kamis, 02 Agu 2018 03:00 WIB
Klaim penemu kapal harta karun berubah-ubah, awalnya menyebut terdapat emas senilai US$134 miliar (Rp 2.000 triliun), belakangan US$8,9 miliar (Rp128,5 T).
Ilustrasi. ( Dok. 1715 Fleet - Queens Jewels, LLC via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Korea Selatan menyelidiki perusahaan yang mengklaim menemukan kapal perang milik Rusia yang tenggelam bersama emas senilai US$8,9 milliar (sekitarRp128,5 triliun).

"Polisi Korsel menyelidiki perusahaan Shinil Group yang diduga memalsukan klaim dan mencekal seorang staf senior perusahaan ke luar negeri," kata juru bicara kepolisian Korsel seperti dilansir CNN, Selasa (31/7)

Awal bulan ini, perusahaan tersebut mengumumkan penemuan kapal "Dmitri Donskoi" kapal perang Rusia berbobot 5.800 ton yang tenggelam saat PerangTsushima 1905 di perairan antara Korea Selatan dan Jepang saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Awalnya perusahaan menyebut kapal tersebut membawa emas senilai US$134 miliar (Rp 2.000 triliun), namun angka itu menurun saat konferensi pers pada 26 Juli lalu.

Pasca pengumuman harga saham perusahaan manufaktur Jeil Steel melonjak, meski perusahaan mengaku tak ada hubungan dengan penemuan itu.

Dilansir kantor berita Reuters, Badan Pengawas Keuangan mengatakan mantan pemimpin Shinil Group membeli saham di Jeil Steel awal bulan ini.


CNN mencoba menghubungi Shinil Group pada Selasa (31/7), tetapi nomor telepon perusahaan tersebut sudah putus.

Ada Kapal, Emas Belum Tentu

Dmitri Donskoi, kapal perang Rusia berlapis baja tenggelam saat Perang Rusia-Jepang, yang berakhir dengan kekalahan Moskow.

Sejak kapal tenggelam, ada banyak supaya pencarian dan perburuan harta karun.

Kapal diyakini mengangkut koin emas dana perang Rusia.


Perusahaan Donga Construction yang mencoba mencari dan menyelamatkan kapal di era 2000-an dikabarkan telah bangkrut.

Dilansir dari New York Times, klaim bahwa muatan kapal itu yang bernilai milliaran dolar membuat harga saham dari perusahaan Donga Construction melonjak, meskipun klaim tersebut dibantah oleh otoritas Korea Selatan.

(cin/nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER