Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anggota dari kelompok neo-Nazi berbasis di Swedia, The Nordic Resistance Movement (NMR), ditangkap polisi karena diduga merencanakan pembunuhan dua wartawan yang bekerja di Mittmedia, salah satu grup media terbesar di Swedia, pada Sabtu (11/8).
Dilansir dari TT News Agency, polisi Swedia menemukan dokumen dari komputer anggota kelompok Neo-Nazi tersebut yang berisi informasi mendalam mengenai kedua wartawan, termasuk beberapa foto lokasi rumah mereka.
Pihak berwenang juga menemukan senapan, amunisi buatan, peredam suara, dan alat yang dirancang untuk bisa menembakkan senjata secara tersembunyi dari dalam tas.
Badan Intelejen Pemerintah, Säpo, turut andil dalam penyelidikan karena sebelumnya mereka juga menemukan berbagai senjata buatan di beberapa rumah anggota NMR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga menemukan pemancar transmisi di rumah anggota NMR, yang termasuk dalam pelanggaran Undang-Undang Komunikasi Elektronik.
Namun, pria itu menyangkal semua isi dokumen dan mengaku tidak ingin merugikan wartawan.
Pada 23 Agustus, tersangka akan bersaksi di Pengadilan Negeri Sundsvalls, Kota Västernorrland County, Swedia.
NMR merupakan gerakan sayap kanan yang berakar di Swedia, tapi aktif di berbagai negara skandinavia lainnya.
Anggota-anggotanya pernah menyerang ajang dukungan untuk komunitas LBGT (Lesbian, Biseksual, Gay dan Transgender), ricuh melawan demonstran anti-rasisme, serta menyerang para pengungsi dengan bom.
Pemerintah Finlandia secara resmi telah melarang keberadaan NMR di negara mereka.
(cin)