Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari dua juta orang dievakuasi menjelang
Topan Mangkhut yang menghantam
China pada Minggu (16/9) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Kantor berita resmi China,
Xinhua, melaporkan bahwa 2,45 juta orang itu dievakuasi dari Provinsi Guangdong, di mana topan pertama kali menerjang.
Untuk memfasilitasi para warga yang dievakuasi, pemerintah China sudah menyiapkan 18.327 pos penampungan.
Sementara itu, 632 tempat wisata dan 29.611 situs konstruksi juga ditutup menjelang topan super ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dikutip
CNN,
Xinhua melaporkan bahwa angin berkecepatan 173 kilometer perjam terus berembus, bahkan meningkat hingga 223 kilometer perjam, lebih kuat dari Badai Florence yang menerjang Amerika Serikat.
Akibat badai ini, sejumlah bandara di Shenzhen yang menghubungkan China dengan Hong Kong ditutup. Penerbangan dari dan menuju Hainan juga dibatalkan.
Kini, Mangkhut diperkirakan bakal bergerak ke arah barat Guangdong. Meski situasi gawat darurat tetap berlaku, tapi angin mulai reda dengan kecepatan sekitar 63 kilometer perjam.
Ketika Topan Mangkhut mulai menerjang China, Hong Kong sudah lama bersiap. Meski angin kencang menerpa, tidak ada laporan kematian di Hong Kong, kota yang memang selalu mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi angin siklon tropis.
Sementara itu, korban tewas terus bertambah di Filipina, di mana Topan Mangkhut menerjang sebelumnya dengan angin berkecepatan 270 kilometer perjam.
AFP melaporkan bahwa hingga kini, korban tewas mencapai 59 orang. Aparat pun mulai melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
(has)