Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Tayyip
Erdogan membela keputusan menerima hadiah pesawat
Boeing dari
Qatar ditengah kesulitan ekonomi dengan mengatakan, pesawat itu hadiah untuk negara Turki, bukan dia pribadi.
Stasiun televisi pemerintah TRT Haber minggu lalu mengatakan bahwa Emir Qatar Sheikh Thamim bin Hamad al-Thani memberi Erdogan sebuah pesawat yang menurut media Turki adalah Boeing 747.
Erdogan mengatakan penguasa Qatar menyumbangkan pesawat yang menurutnya berharga US$500 juta kepada negara Turki setelah mendengar negara itu tertarik membelinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mengatakan, 'Saya tidak mau menerima dari Turki. Saya memberi pesawat ini sebagai hadiah untuk Turki'," kata Erdogan kepada wartawan di atas pesawat yang membawanya kembali dari kunjungan ke Azerbaijan akhir minggu.
Sebelumnya, kubu oposisi Turki mengkritik pemberian hadiah ini.
Anggota parlemen dari oposisi terbesar Partai Rakyat Republikan (CHP) khawatir pesawat itu dibeli bukan disumbangkan dengan menyebut bahwa Turki saat ini dilanda krisi ekonomi.
Koran Hurryet menyebut bahwa pesawat yang bisa mengangkut 400 orang itu diubah menjadi pesawat untuk 76 penumpang.
Turki menghadapi masalah penurunan nilai mata uang yang tajam, inflasi dua digit dan kelesuan ekonomi mendarat.
Qatar, sekutu Arab utama Turki, menyetujui paket bantuan senilai US$15 miliar untuk proyek-proyek ekonomi, investasi dan deposito bulan lalu. Paket bantuan ini segera memperkuat nilai mata uang lira.
Erdogan mengatakan pesawat itu sedang dicat ulang dan setelah selesai "kita akan bepergian dengan itu. Tetapi kalian akan menumpang pesawat Republik Turki, bukan pesawat saya."
Pesawat jenis Boeing 747-400 sendiri sudah dipensiunkan dari maskapai penerbangan komersial karena biaya operasional yang relatif mahal.
Pesawat ini diganti dengan pesawat berbadan besar yang lebih irit bahan bakar. Maskapai penerbangan komersial biasanya mengganti jenis pesawat ini dengan Beoing 777 atau Boeing 787 Dreamliner.
(yns)