Trump Puji Keputusan Kim Jong-un untuk Tutup Fasilitas Rudal

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 12:22 WIB
Presiden AS, Donald Trump, memuji keputusan Kim Jong-un untuk menutup fasilitas uji coba rudal Korea Utara di bawah pengamatan para ahli internasional.
Presiden AS, Donald Trump, memuji keputusan Kim Jong-un untuk menutup fasilitas uji coba rudal Korea Utara di bawah pengamatan para ahli internasional. (Anthony Wallace/Pool via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji keputusan Kim Jong-un untuk menutup fasilitas uji coba rudal Korea Utara di bawah pengamatan para ahli internasional.

"Kim Jong-un sepakat mengizinkan inspeksi nuklir, membicarakan negosiasi lebih lanjut, dan secara permanen menutup situs uji coba dan peluncuran (rudal) dengan kehadiran ahli internasional," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengaku sangat bahagia menerima kabar ini karena hingga kesepakatan lebih lanjut tercapai, tidak akan ada uji coba rudal atau nuklir Korut.

Kemauan Korut untuk menutup situs uji coba rudal ini dipastikan oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, setelah bertemu dengan Kim Jong-un di Pyongyang.

"Korea Utara sepakat menutup permanen situs uji coba mesin rudal Tongchang-ri dan fasilitas peluncuran rudal dengan kehadiran para ahli dari negara terkait," ujar Moon sebagaimana dikutip AFP.
Dalam konferensi pers bersama Kim itu, Moon memastikan bahwa Korut dan Korsel sepakat untuk mengubah Semenanjung Korea "menjadi tanah perdamaian tanpa senjata nuklir dan ancaman nuklir."

Dalam lawatan perdananya ke Pyongyang selama tiga hari ini, Moon memang berharap bisa membantu menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi yang telah disepakati Kim dan Trump pada Juni lalu di Singapura.

Sejak pertemuan itu, tekanan terus bermunculan terkait hasil konkret denuklirisasi yang disepakati dalam KTT tersebut.

Dalam KTT itu, Kim menyatakan dukungannya terhadap perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea tanpa penjelasan rinci. Sejak saat itu, Pyongyang dan Washington bersilang pendapat terkait bagaimana proses denuklirisasi di kawasan berlangsung. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER