Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Pemimpin Tertinggi
Korea Utara Kim Jong-un berniat melucuti seluruh senjata nuklirnya, termasuk material dan fasilitas terkait demi mencapai "denuklirisasi sepenuhnya."
"Denuklirisasi penuh, menurut pengertiannya (Kim Jong-un) adalah langkah yang diawali dengan menghentikan uji coba nuklir dan rudal, lalu menghancurkan seluruh fasilitas yang digunakan untuk memproduksi serta pengembangan nuklir, senjata, rudal, dan material lainnya," kata Moon merujuk pada naskah wawancaranya bersama BBC yang dirilis Istana Kepresidenan Cheongwadae, Jumat (12/10).
Dalam wawancara itu, Moon turut menceritakan hasil pertemuan ketiganya dengan Kim Jong-un pada September lalu. Moon mengatakan Korea Utara siap mengundang ahli internasional untuk mengawasi pembongkaran situs nuklir dan rudalnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip Reuters, Korea Utara juga disebut Moon bersedia menutup kompleks fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon jika AS mau mencabut sanksinya.
Menurutnya, niat Korea Utara itu bisa mendorong rekonsiliasi lainnnya seperti menyepakati deklarasi damai untuk mengakhiri Perang Korea 1950-1953 lalu, pembukaan kantor penghubung AS dengan Korea Utara di Pyongyang, aliran bantuan kemanusiaan, hingga pertukaran ahli ekonomi.
Dalam naskah wawancara itu, Moon mengatakan Korea Utara dan Amerika Serikat juga tengah mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi kedua yang dijadwalkan berlangsung pascapemilu Kongres November mendatang.
"Mengakhiri perang membutuhkan semacam deklarasi politik untuk mengakhiri hubungan bermusuhan yang sudah berlangsung lama antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Dan itu akan memulai negosiasi damai yang bergantung pada proses denuklirisasi," ujar Moon.
"Ada konsensus antara Korea Selatan dan Amerika Serikat yang menginginkan membuat deklarasi mengakhiri perang dalam waktu sesegera mungkin. Jadi saya pikir ini hanya masalah waktu, yang pasti akan terjadi."
(rds/eks)